Hanya 10 Langkah Untuk ML (2)

Hanya 10 Langkah Untuk ML (2)

Hanya 10 Langkah Untuk ML  (2)
Hanya 10 Langkah Untuk ML  (2)

Bandar Ceme - Siang para penggemar cerita seks, saya kembali hadirkan kelanjutan cerita seks.
Okey untuk sedikit flashback aku akan mengingatkan kalian. Ini masih menceritakan tentang aku dan Fisca saat aku masih liburan semester. Kalau cerita kemarinvaku ML dihutan kini aku berpindah lokasi ML yaitu dirumah Fisca yang letak rumahnya cukup dekat sekali dengan rumahku.
Pada hari ketiga masa liburan semesterku lagi-lagi aku habiskan waktuku ngentot dengan Fisca. Seperti biasanya karena Fisca masih sekolah aku-pun menunggu jam ulang sekolah untuk menjemputnya. Tidak terasa jam pulang sekolah Fisca-pun telah tiba, aku-pun dengan mobil jeep-ku siap memnjemput-nya.
Beberapa menit berlalu aku-pun telah sampai didepan sekolah Fisca. Sesampainya disana Fisca-pun sudah menunggu didepan gerbang dan aku-pun segera menyuruh dia masuk kemobilku untuk segera pulang kerumahnya. Masuklah dia didalam mobilku,
“ Siang honey, udah lama yah nunggu aku tadi ???, ” sapaku.
“ Nggak kok Hon, aku baru aja keluar, pas banget kamu jemputnya kog,hhe… makasih ya Honey seneng deh kalau kamu dirumah bisa dijemput tiap hari… Emuuuachhh…, ” ucapnya sembari mencium pipiku.
“ Iya sayang, aku juga seneng kog, ” ucapku sembari menyetir.
Saat itu sepanjang perjalan pulang kami-pun hanya mengobrol sembari bercanda dan bercerita tentang kisah sex yang kami lakukan pada 2 hari yang lalu. Seperti biasa kami harus melewati beberapa pedesaan, hutan, jalan berbatu dan berlubang, yah wajar saja soalnya sekolahan Fisc-kan di pedesaan, hhe.
Sepanjang perjalanan pulang kami terus mengobrol mengenai sexs, tak jarang saat itu tangan kami juga saling menjahili, jahil yang mesum tentunya. Aku sembari menyetir sesekali aku meremasi buah dada Fiska, dan sesekali juga aku meraba-raba vagina Fisca dari balik rok mininya, seru deh pokoknya, bawaannya horny terus, hha.
Tidak tanganku saja yang jahil, Fisca saat itu juga menyelipkan tangan-nya dibalik celanaku lalu dia meremas dan mengelus kepala penisku dengan lembutnya. Enakkan para pembaca jika menyetir sembari dikocok sama pacar, hha. Aku yakin salah satu pembaca juga pernah merasakanya. Pokoknya kalau kita berduaan ujung-ujungnya ngesex deh, mantap.
Tidak terasa setelah beberapa waktu melakukan perjalanan, akhirnya kami hampir sampai rumah Fisca. Kami menghentikan kegiatan mesum kami yang tadinya saling iseng dengan memainkan alat kelamin kami masing-masing. Setelah itu kami-pun sampai,
“ Akhirnya sampai juga ya Honey, aku pulang yah Hon, ” ucapku.
“ Jangan pulang dulu, mampir dulu yah ibuk sama bapak mau ketemu kamu katanya, soalnya mereka nanti mau pergi ke Surabaya untuk beberapa minggu, ” ucapnya.
“ Oh begitu yah, enak dong Honey, hhe…, yaudah yuk turun, ” ucapku.
“ Hahaha… aku tahu maksud kamu, dasar otak mesum kamu Hon, yaudah yuk, ” ucapnya.
Kami-pun segera turun dari mobil lalu segera masuk dirumah Fisca. Saat itu aku duduk di sofa ruang tamu rumah fisca,
“ Hon, kekamar dulu yah, sekalian aku ganti baju dan panggil bapak ibuk biar ngobrol sama kamu, ” ucapnya.
“ Iya Hon, ” jawabku singkat.
Saat itu-pun Fisca segera masuk memanggil bapak ibunyakemudian masuk kekamar. Selang beberapa waktu Fisca masuk, bapak dan ibunya Fisca-pun keluar. Saat itu aku segera berdiri salaman dan tak lupa mencium tangan bapak-ibunya Fisca,
“ Om, Tante, ” ucapku sembari mencium tangan mereka secara bergantian.
“ Iya Dhi, gimana kabar kamu lancarkan kuliahnya, hhe…, ” ucap ayah Fisca.
Aku memanggil ayah ibu Fisca dengan sebutan om dan tante karena jika diurutkan dari silsilah keluarga mereka lebih muda dari keluargaku,
“ Lancar kog Om, Oh iya bagaimana kabar om dan tante, baik-baik sajakan ???, ” ucapku berbasa-basi.
“ Baik-baik saja kog Dhi kami,hhe… Oh iya Dhi, kebetulan  sekali kamu baru liburan kuliah, Om mau minta tolong boleh nggak??? , ” ucap ayah Fisca.
“ Boleh dong Om, masak sama calon mertua nggak mau menolong, hhe…, ” jawabku dengan PD-nya menyebut mereka calon mertuaku.
“ Ah kamu tuh Dhi bisa aja deh, hahaha… yaudah langsung to the point aja tah. Om sama tantekan mau pergi kerumah om yang ada disurabaya untuk beberapa minggu, jadi om mau minta tolong kamu buwat awasi dan antar jemput Fisca selama om pergi kesurabaya, Gimana bisa nggak Dho ???, ” ucap ayah Fisca.
Tanpa ragu dan berfirkit lagi aku-pun mengiyakan,
“ Bisa kog Om, sebenarnya tanpa om suruh-pun aku juga pasti ngelakuin itu Om, hhe…, ” ucapnya.
“ Sip deh, bener-bener calon mantu yang top deh kamu, hhe…, ” ucap ayah Fisca.
“ Terima kasih banyak ya nak Aldhi sebelumnya, tante sama om udah ngrepotin kamu, ” ucapnya.
“ Iya Om, tante sama-sama, ” ucapku.
Selang beberapa menit Fisca-pun keluar,
“ Udah selesai belum ngobrolnya Pak, Buk… kalau udah selesai aku gantian yah, bapak sama ibuk packing dulu aja deh buwat persiapan nanti pergi kesurabaya, ” ucap Fisca kepada Ayah ibunya.
“ Iya-iya dasar anak bawel, Yaudah Om sama tante masuk dulu ya nak Aldhi, silahkan ngobrol dengan Fisca, ” ucap ayah Fisca.
“ Iya Om, ” ucapku sembari mengangukan kepalaku.
Ayah dan Ibu Fisca-pun segera masuk untuk mengemasi barang-barangnya. Aku dan Fisca saat itu berbincang biasa tanpa ada kejahilan mesum diantara kami. Yah pura-pura baik aja deh didepan ayah ibu Fisca, padahal pacaran kamikan pacaran penuh gairah sex, hha. Beberapa saat mengobrol tidak terasa sudah 2 jam kami mengobrol.
Aku lihat jam sudah menunjukan pukul 17.00,
“ Hon, aku pulang dulu yah gerah nih mau mandi, nanti aku bbm kamu yah, ” ucapku sembari mengedipkan mataku.
“ Dasar otak mesum, hha…, ” ucapnya berbisik.
Saat itu aku hanya terseyum saja mendengar ucapan Fisca. Saat itu aku segera berpamitan pada ayah dan Ibu Fisca. Stelah berpamitan aku-pun segera pulang, Wuzzz… sampailah aku dirumah dan segera aku parkirkan mobilku digarasi rumahku. Sesampainya dirumah aku-pun segera mandi. Sungguh segar sekali mandi sore itu, hhe.
Selesai mandi aku-pun segera memakai pakain dan berdandan rapi. Aku memang tipe laki-laki yang suka berdandan rapi baik dirumah maupun ketika keluar. Setelah berdandan rapi tak luapa aku pakai gel rambut dan minyak wangi agar aku semakin ganteng saja, hhe. Selesai merapikan diri aku-pun BBm Fisca,
“ Sore Hon, lagi ngapain kamu ??? Oh iya Om sama tante udah berangkat belum, ” tanyaku beruntun kepada Fisca.
Saat itu BBM-ku tidak langsung dibalas. Setelah aku menunggu beberapa menit akhirnya dia-pun membalas,
“ Klinkkkk…., ” suara nada dering bbmku.
Mendengar itu segera aku buka handphoneku,
“ Maaf Hon, tadi aku lagi mandi, sekarnag aku lagi ganti baju nih, hhe…. Oh iya bapak sama ibuk udah berangkat kog barusan, Kenapa sih tanya-tanya bapak sama ibuk udah berangkat apa belum ?, ” ucapnya dengan emot meringis.
“ Yah namannya juga calon mertua ya pasti aku tanyakanlah, hha.., Oh iya pasti Hot banget deh kalau kamu lagi ganti baju, Beuhhh jadi Horny nih aku, ” ucapku dengan emot meringis juga.
“ Dasar otak mesum kamu ya Hon, lewat BBM aja kamu udah Horny, yaduah kamu kesini yah, tapi kamu lewat pintu belakang yah biar nggak ketahuan orang, sekalian kamu nanti nginep yah, ” ucapnya.
“ Mantap banget sayang, yaudah buka aku makan dulu yah, jangan lupa kunci pintu dapur jangan dikunci, okey, ” ucapku semangat.
“ Siap Honey, Emuuuach…, ” balasnya dengan emot kissing.
Saat itu aku-pun segera makan dengan cepat. Selama makan difikiranku hanya memikirkan tentang vagina, paydudara, dan tubuh indah Fisca. Cukup 5 menit saja aku sudah selesai makan. Saat itu aku-pun segera bersiap-siap kerumah Fisca, sebelum berangkat aku berpamitan kepada orangtuaku jika aku akan menginap dirumah temanku yang ada di 1 malam.
Saat itu sebenarnya orangtuaku sedikit curiga, kog kesemarang kamu nggak pakai motor atau mobil, ucap orangtuaku. Saat itu-pun akau mengatasi kecurigaan orang tuaku dengan alasan aku sudah ditunggu diujung desa oleh temanku dengan mobilnya. Kebetulan saat itu ada sebuah mobil yang sedang parkir diujung jalan desaku, beres deh masalahnya, hhe.
Setelah mengatasi kecurigaan orang tuaku, aku-pun segera menuju kerumah Fisca. Posisi rumah Fisca itu membelakangi samping rumahku, rumah kami hanya terpisah dengan sebuah pekarangan yang ditumbuhi rumput dan pepohonan yang sedikit lebat saja. Dan posisi pintu dapur Fisca tepat sekali ada di saping pekarangan itu.
Jadi malam itu sekitar pukul 19.00 aku segera menyelinap kerumah Fisca dari pintu dapur rumahnya. Perlu sedikiyt perjuangan untuk masuk pintu dapur rumah Fisca, saat itu aku melewati rumput yang lumayan tinggi dan pepohonan. Rasanya saat itu aku seperti maling saja, hha… tapi yasudahlah, ini semua demi sex semata.
Akhirnya sampailah aku dipintu belakang rumah Fisca, pintu yang tidak terkunci segera aku dorong dari luar lalu aku masuk. Setelah masuk tidak lupa aku kunci lagi pintu dapurnya,
“ Ceklekkkk…, ” suara pintu dapur yang aku kunci.
Mendengar itu Fisca-pun segera keluar dari kamarnya dan menuju kedapur,
“ Eh ada maling mau cari kenikmatan nih, hhahaha…, ” ucap Fisca perlahan.
“ Enak aja aku dibilang maling, aku ini rampok, tapi perampok kenikmatan sex… Hahhaha…, ” ucapku.
Malam itu-pun aku dan Fisca hanya berduaan saja dirumahnya. Fisca yang sudah prepare rupanya pintu depan dan pagarnya sudah dia kunci sebelum aku datang. Fisca malam itu terlihat sangat menggairahkan sekali, malam itu dia memakai kaos pink ketat, dengan menggunakan hotpant. Malam itu payudaranya terlihat menonjol sekali dan puttingnya terlihat samar-samar,

“ Hon, putting kamu kog kelihatan sih tuh, jangan-jangan kamu nggak pakai BH ya ?, ” ucapku.
“ Hahaha, pegang aja sendiri kalau mau tahu, Weeekkkk…., ” ucapnya dengan genit.
“ Nantangin kamu yah, ” ucapku lalu memegang payudaranya.
“ Aghhhhhhhhh… Enak Honey…, ” ucapnya mendesah sembari menjilat bibirnya dengan lidahnya.
Benar-benar hot sekali Fisca malam itu, ternyata benar dia tidak memakai BH dia malam itu,
“ Aduh Honey, kontol aku berdiri nih, ” ucapku sembari meremas payudaranya.
Tanpa menjawab saat itu dia-pun segera jongkok dibawahku, lalu dia segera membuka celana beserta celana dalamku sampai diatas kakiku. Saat itu kami masih ada di dapur. Tanpa banyak bicara lagi dia-pun segera memegang penis-ku dengan tangan lembutnya lalu dijilatinya mulai dari buah zakarku,
“ Ssssssssssshhhh…. Eughhhhh… enak sayang… Aghhhh…, ” desah nikmatku.
Sungguh mahir sekali Fisca menjilati buah zakarku yang sudah tidak berbulu itu. sebelum aku berangkat tadi sengaja jembut-ku aku cukur hingga bersih. Dijilatinya buah zakarku dengan lidah panjang Fisca. Ouhh… sungguh nikmat sekali rasanya. Dia terus menjilati dengan berpindah-pindah tempat, mulai dari buah zakar, selangkangan, hingga pad akhirnya berakhir dengan mengkulum penis-ku,
“ Honey… Ughhhhh… Ssssssss… terus honey kulum kontol aku…. Aghhhh…, ” desahku penuh birahi sex.
Luar biasa sekali kuluman Fisca, ketika dikulum tidak sekalipun penis-ku terkena giginya. Fisca ini sungguh professional sekali kalau berbicara tentang blow job. Dikocok penisku secara terus menerus dengan tanganya sembari batang dan kepala penisku tertelan didalam mulutnya. Sesekali dia memainkan kepala penisku dengan lidahnya,
“ Eghhhh… geli Hon… Ssssshhh…, ” desahku.
Beberapa waktu dia mengkulum penisku, nampaknya mulut Fisca mulai pegal. Melihat hal itu aku-pun menghentikan kulumannya,
“ Honey… sekarang gantian kamu yah yang aku enakin, ” ucapku sembari mencabut penisku dari mulut Fisca.
“ Iya Honey…, ” jawabnya singkat.
Kemudian aku segera melepas baju, dan celana hotpantnya, dan Wow… ternyata selain Fisca tidak memakai BH dia juga tidak memakai celana dalam. Wah… wah… dia benar-benar sudah prepare yah buwat ML denganku. Saat itu aku minta Fisca untuk duduk di kursi makan yang kebetulan ada didapur.
Aku meminta Fisca duduk dengan posisi kakinya diatas kursi dan pahanya dibuka lebar-lebar,
“ Memek kamu semakin bersih dan wangi saja Honey, makin horny aja aku nih, ” ucapku.
“ Iya Dong, akukan selalu rawat memek aku buawat kamu, ” ucapnya sembari mengedipkan sebelah matanya.
Saat itu aku hanya tersenyum saja, tanpa membuang waktu aku segera melahap vaginaya dengan mulutku. Aku sedot dan jilati vagina Fisca dengan penuh nafsu sex,
“ Aghhh… Oughhh… Enak Honey… terus Honey, yesss… Aghhh.., ” ucapnya nikmat.
Aku jilati secara merata seluruh bagian vagina Fisca. Untuk membuatnya semakin terangsang sesekali aku sedot itil-nya, dan aku juga memasukkan ujung lidahku dibelahan vagina-nya,
“ Oughhhhh… Eummmmm…. Merinding rasanya aku Hon, Aghhhhh… terus sedot itil aku…, ” racaunya diikuti desahan yang penuh nafsu sex itu.
Diatas kursi meja makan itu aku eksekusi Vagina Fisca dengan gairah sex yang membara, tanpa rasa jijik sedkitpun aku menyambar habis vagina-nya. Riska mengelincang tidak karuan diikuti desahn-desahan sex yang mebuatku semakin Horny saja. Tangn Fisca memegang erat kursi karena dia nafsunya sudah memuncak.
Kurang lebih selama 15 menit aku mulutku bermain paa vagina Fisca. Vagina Fisca basah sekali dengan lendir kawinya,
“ Udah Honey… Ssssss… Aku udah nggak kuat… Kita ML yuk … Aghhhh…, ” ucapnya.
Segera aku hentikan permainanku pada vagina-nya,
“ Iya Honey, yaudah kamu nungging yah, kamu pegangan meja makan yah, ” jawabku singkat.
Tanpa menjawab karena aku dan Fisca sudah sama-sama bernafsu, Fiscapun segera menungging,
“ Ayo Honey cepet masukin kontol kamu, aku udah nggak tahan nih…, ” ucapnya.
Saat itu segera aku yang raih penisku dan segera aku masukan penisku didalam Vagina Fisca yang sudah menungging itu,
“ Blessssssssss…. Aghhhhhhhhhhh…., ” masuklah penis-ku didalam vagina Fisca.
Kami saat itu menggunakan posisi sex doggy style,
“ Aghhhhh… enak Honey… Oughhhh…, ” ucap Fisca mendesah nikmat.
Segera aku sodok vagina Fisca maju mundur dengan cepatnya. Memek Ficsa yang sudah basah membuat aku lebih bernafsu menyodok memeknya. Terus aku sodok maju mundur vagina Fisca dengan penuh nafsu. Fisca mendesah hebat dan sesekali dia menepuk-nepuk pantatnya sembari berkata,
“ Oughhhh… Shitttt… Aghhhh… Yeahhh… terus entot memek aku Honey, terus lakuakn itu… Aghhhh…, ” ucapnya penuh nafsu sex dengan semangat.
Nafsunya sungguh-sungh memuncak sekali Fisca saat itu. Dia terus meracau dan meminta aku menyodok memeknya dengan cepat. Aku yang terus meyodok memeknya, untuk menambah variasi bercinta kami, aku ciumi tengkuk Fisca sembari aku remasi payudarnya dengan tanganku. Dengan melakukan itu nafsu Fisca semakin tak terkendali saja,
“ Aghhhh… Ughhhh… Honey, aku udah nggak tahan… Ouhhh… Aghhhhhhhhh…., ” desahnya semakin tak terkendali saja.
Mendengar desahan Fisca, aku semakin gila saja mennggenjot vagina-nya. Tidak terasa sudah 20 menit aku ngesexs dengan gaya doggy style. Aku dan Fisca sama-sama sudah tidak kuat lagi menahan birahi sex kami. Tidak lama setelah itu,
“ Crottttttttt…. Crottttttttt…. Crottttttttt…. Crottttttttt….,”
“ Syurrrrrrrrrrrrrrrrrr…..,”
“ Aghhhhhhhhhhhhhhh…. Aku keluar Honey…, ” ucap kami bersamaan.
Saat itu kami bisa orgasme bersamaan, dan spermaku-pun keluar didalam vagina Fisca bercampur dengan lendir kawinnya. Lendir cinta kami bercampur aduk menjadi satu memenuhi vagina Fisca. Sungguh nikmat sekali bercinta didapur rumah Fisca. Begitu nikmatmya sampai-sampai aku tidak sempat mencabut penisku dari liang senggamanya.
Saat itu aku tidak befikir bagaimana akibatnya jika spermaku keluar didalam vagina Fisca, begitu juga Fisca tidak memikirkan itu. Yang kami tahu saat itu hanyalah sebuah kenikmatan sexs yang membakar tubuh kami. Setelah beberapa saat kami menikmati puncak kami, segera aku keluarkan penisku dari vagina Fisca,
“ Blupppppppppp…. Syurrrrrrrrr…., ” mengalirlah keluar spermaku dari liang senggama Fisca.
Spermaku yang bercampur lendir kawin Fisca mengalir membasahi selangkangan Fisca dan sebagian jatuh kelantai dapur. Setelah itu Fisca-pun memebersihkan vaginya menggunakan tissuekering yang ada di meja makan. Fisca yang sibuk membersihkan vagina-nya begitu pula aku juga sibuk membersikan penisku dengan tissue.
Setelah sama-sama bersih Fisca dan aku-pun segera menuju kekamar Fisca. Kami menuju kekakamar dengan posisi telanjang bulat dengan tangan kami membawa pakain yang kami kenakan tadi. Setelah didalam kamar-pun kami ngesexs lagi. Malam itu aku dengan bebasnya bersetubuh dengan Fisca dirumahnya.
Kami merasa seolah-olah sudah menjadi pasangan suami istri. Malam itu kami ML samapi jam 2 pagi dengan berbagai gaya sex dan berpindah-pindah tempat. Dari mulai dapur, kamar tidur Fisca, ruang tamu, dan terkahir dikamar mandi. Selama liburan semester dan selama ayah-ibu Fisca pergi hampir setiap hari aku ngentot dengan Fisca .
Sungguh hal yang membahagiakan sekali liburan semesterku itu. Tidak terasa liburan semesterku akan segera usai. Berhubung orang tua Fisca juga sudah pulang, maka setelah 1 hari kepulangan orangtua Fisca aku-pun berpamitan untuk pulang kebandung karena harus kuliah lagi. Singkat cerita aku-pun sudah kembali kebandung dan menjalani perkuliahanku lagi.
Aku heran sekali kepada Fisca mengapa dia tidak hamil. Padahal ketika liburan semester hampir setiap hari aku ML dan aku selalu mengeluarkan spermaku didalam vagina-nya. Aku tahu itu karena semingu setelah aku di bandung dia mengabarkan bahwa dia menstruasi. Lega rasanya mendegar kabar itu, hhe. Namun sayang sekali hubungan kami-pun berakhir.
Hubungan kami berakhir karena saat itu Fisca ketahuan selingkuh dengan mantan pacarnya. Kaena aku paling tidak suka diselingkuhi aku-pun mengakhiri hubungan kami tanpa banyak alasan. Yang aku dengar Fisca kini berhubungan lagi denagn mantan pacarnya, dan aku-pun sudah mendapatkan wanita baru dalam hidupku, tidak lain adalah teman satu kampusku, hhe.
Berakhirlah sudah hubunganku dengan Fisca dan tidak ada lagi cerita sex bersamanya. Yang ada hanyalah crita sex dengan pacar baruku yang bernama Anggi, hhe. Tunggu cerita-cerita sex-ku dengan Anggi yah para pembaca. Jika ada kesempatan pasti aku akan menuliskan lagi pengalaman sexs-ku bersama Anggi pacar bahenol dan selalu buwat penis aku nongol. Selesai.

0 komentar:

Posting Komentar