Nikmatnya Menjadi Dokter Gadungan


Bandar Ceme - "Selamat pagi", "Pagi mas..." Pagi itu Vito sudah tiba didepan sebuah rumah, yang ternyata milik Karisa. "Ini benar rumahnya mbak Karisa?", "Iya, mas ini siapa?", "Saya Vito mbak" Vito kali itu memakai baju prakteknya, padahal mahasiswa itu tidak sedang kuliah. "mas Vito ini dokter ya?", "Iya betul mbak, Saya dokter muda, katanya mbak Karisa sedang ada masalah kesehatan", "Iya mas,kok tau?", "Ada orang yang menyarankan saya untuk membantu anda", "ooh, kalau begitu mari masuk dulu mas" Vito diajak masuk kerumah Karisa itu, Vito tersenyum sendiri saat menyaksikan Karisa memakai tanktop ketat, buah dada perempuan itu menyembul ingin keluar. Karisa adalah seorang Perempuan yang montok dan mempesona, Ia berusia 22 tahun seumuran dengan Vito, namun Karisa itu sudah menikah, dan ia tinggal dirumah itu bersama anaknya yang masih bayi. Vito tau kalau Karisa itu pasti sedang menyusui, ia sudah lama menyelediki tentang perempuan cantik itu. Suami Karisa seorang pedagang tersohor, yang tinggal diluar kota, Karisa hanya dijadikan Istri keduanya, ibu muda itu jarang ditemui. 

"Mbak Karisa, bisa dijelaskan masalah yang sedang anda alami?" Vito berkata kata layaknya dokter, padahal ia masih kuliah dijurusan ilmu kedokteran. "Saya masih bingung mas, ini sebenarnya masalah atau tidak", "Kenapa memangnya?", "Saya kan menyusui bayi saya, namun puting saya itu tidak seperti milik perempuan lainnya", "memang bagaimana mbak putingnya mbak Karisa?" Vito sudah menunggu kesempatan ini sejak lama,

"Jadi puting saya itu tenggelam dan tersembunyi dibuah dada saya, saya harus berusaha memunculkannya agar bayi saya bisa menyusui", "Oh, masalah seperti itu sudah banyak terjadi dimana mana, bahkan manca negara", "Gitu ya mas?", "iya, dan saya memang bisa dibilang seorang dokter spesialis buah dada", "Oh, berarti mas Vito bisa membantu saya?", "Bisa sekali mbak, kalau boleh sekarang mbak Karisa tunjukan bagaimana buah dada anda" Karisa menurut, ia mengeluarkan buah dadanya dari tanktop ketat serta bhnya itu. Vito matanya terbelakak menyaksikan sepasang buah dada montok, dengan puting yang terbenam kedalam, membentuk lubang yang mengilukan gairah para pria. "Iya benar mbak, buah dadanya mbak Karisa, sepertinya perlu penanganan khusus", "Beneran mas? terus kalau puting saya ini?", "Sebentar, saya coba cek dulu" Tanpa malu Vito mendekati Karisa, lalu memegang buah dada montok milik ibu muda itu. Dielus elusnya dengan pelan, juga digoyang goyang dengan asyiknya, dokter gadungan itu melotot  didepan buah dada berisi itu. Puting yang tersembunyi milik Karisa itu oleh Vito mulai dicoba dikeluarkan, satu jarinya dimasukkan kelubang ditengah buah dada itu, lalu diputar putar. "Wah, ini sepertinya harus setiap hari ditangani mbak", "mm...gitu ya mas" Karisa hanya diam sambil melihat buah dadanya itu terus digrayangi Vito.

Vito lalu meremas buah dada montok milik Karisa itu, diremasnya dengan nikmat, Vito memang sudah lama menunggu momen nikmat itu. Vito meremas kuat daerah lingkaran puting Karisa itu, dan setelah itu, puting ibu muda itu mulai keluar, menunjukan betapa indahnya benda itu. "mmf...aah...itu keluar mas", "Iya, apa mbak Karisa bisa secepat ini mengeluarkan puting yang terbenam ini?", "saya bisa bermenit menit mas", "maka dari itu, saya bantu mbak Karisa setiap hari saja" Vito lalu memencet dan menarik narik puting yang tadi tersembunyi itu, Karisa mulai mendesah. "Aaahn...mmmf... lalu mas Vito ini sedang...", "Saya sedang mengecek apa benar mbak Karisa bisa mengeluarkan air susu" Vito kemudian berhenti memilin puting itu, namun mulutnya itu langsung mendarat dibuah dada Karisa, puting yang mengeras itu lalu dijilat, dan dihisap perlahan. "Aaahn...mm...mas Vito, oooh", "mm...mm...mm! ini sudah keluar mbak...slruup..mm...slruup" Vito dengan gembira sudah mencicipi air susu milik ibu muda itu. Dokter gadungan itu sangat senang  bisa menikmati air susu milik Karisa, "Slruup...Air susunya harus saya minum selama Beberapa menit mbak, memastikan bahwa buah dada mbak Karisa ini sehat. "Aahn...iya mas...oooh", "Slruup...slruup...mm... Slruup" Vito kemudian dengan nikmat menghisap kedua puting Karisa itu secara bergantian, buah dada montok itu juga diremas dan ditarik dengan hebat, bermenit menit Mahasiswa itu dengan bahagia meminum susu ibu muda.

"Slruuup..slruup..aah" sudah selesai mbak, "mmf...iya mas.." BUah dada itu lalu disembunyikan lagi dalam tanktop. "Bagaimana mbak?", "Rasanya... lebih plong mas..kalau yang minum bukan bayi saya..", "nah, itu benar, saya juga punya banyak metode metode yang bagus untuk meningkatkan kualitas air susu milik mbak Karisa, juga menambah ukuran buah dada anda agar bayi anda bisa minum susu lebih lama", "Wah, bagus itu mas", "oleh karena itu, saya setiap hari akan datang kesini", "iya mas...", "tapi saya punya satu usulan mbak", "apa itu mas?", "tolong jangan pernah pakai bh", "loh, kenapa?", "karena dengan memakai bh, akan membuat puting anda terbiasa untuk tersembunyi, kalau tanpa bisa, bisa saja puting anda akan keluar dari dalam dan anda bisa menyusui dengan baik", "wah, betul mas Vito, memang anda dokter yang hebat", "Kalau begitu saya permisi dulu mbak Karisa", "Iya mas, terima kasih" Vito lalu meninggalkan Karisa. mahasiswa itu pulang dengan bahagia.

Esok paginya saat dikampusnya, Vito bercerita pada teman dekatnya. "Hei No, mau yang enak enak gak?", "apaan tuh To?", "kamu mau gak, minum susunya...ibu muda?", "Eh! yang bener ah", "loh iya bener, aku dapat pasien satu nih, ibu muda, seumuran sama kita, dan buah dadanya itu nikmat banget air susunya", "yang bener To, udah lo cicipin tuh susu?", "udah, sampe kembung malah, haha", "wah, ajakin gue lah", "iya, tapi pakai baju praktek ya", "baju putih itu? wah pasti ibu muda itu mikirnya elu dokter ya?", "iya, gua bilang aja dokter spesialis buah dada", "pinter banget loe!", "Ya udah, mumpung udah selesai kuliah, yuk kita minum susu", "Asiik, yuk" Vito dan Nino segera memakai baju prakteknya yang berwarna putih itu, memang dimata orang awam itu seperti baju yang dipakai oleh para dokter. Dua mahasiswa itu pergi kerumahnya Karisa.

"Selamat siang mbak Karisa", "Siang mas Vito", "selamat siang mbak, perkenalkan saya Nino, asistennya dokter Vito", "oh, saya Karisa, salam kenal", "mbak Karisa siap untuk perawatan?", "iya mas, saya juga sudah tidak memakai bh" Nino sudah merasakan tenggorokannya kering, saat melihat Karisa itu memakai tanktop ketat, buah dada montok ibu muda itu kini membuatnya tertarik. Setelah masuk kedalam rumah, Karisa lalu tanpa ragu melepas tanktopnya, ibu muda itu telanjang dada didepan dua laki laki itu. Nino sangat kaget dan gembira melihat buah dada montok milik Karisa itu dihiasi puting yang tersembunyi. "Masih belum terlihat putingnya mbak, mari saya bantu", "iya mas, tolong ya, saya mau menyusui anak saya setelah ini". Karisa duduk dikursi, dan buah dadanya menjuntai bebas, dua dokter gadungan itu duduk didepan ibu muda itu. Vito tanpa ragu langsung menangkap buah dada kanan milik Karisa, benda kenyal itu dielus, ditepuk tepuk, juga diremas remas. "Nino, tolong urus buah dada kiri milik mbak Karisa", "mm...oh, s..siap dok" Nino mendekati Karisa, lalu memberanikan diri menyentuh buah dada kiri milik Karisa."Aahn...mmf..." mendengar desahan menggairahkan dari mulu Karisa membuat Nino sangat senang, segera ia menirukan Vito. Kini kedua buah dada milik Karisa itu diremas remas oleh dua dokter gadungan, dan putingnya itu sedang ditarik keluar dari persembunyiannya. "Ini sudah keluar mbak putingnya, biar saya keluarkan air susunya...mmm" Vito melumat puting Kanan Karisa yang baru saja terlihat itu, segera dijilat dan dihisap, Nino tak mau kalah, ia berhasil mengeluarkan puting kiri Karisa, dan segera dijilat dan dihisap juga dengan mulutnya. "Aaahn...mas mas ini... ahli sekali mengurus buah dada... ooh", "mm...betul sekali mbak...mm...apalagi dokter Vito itu", "mm...mm...ini sudah keluar mbak susunya...mm..slruup" Vito sudah memulai aksi minum susunya, dan kemudian disusul oleh Nino. Kini Karisa duduk sambil mendesah terus, saat Nino dan Vito asyik meremas dan menarik narik buah dadanya, serta putingnya sudah dikenyot dan air susunya itu terus diminum. "Sluuuurp..slruup..mm..slruup..mm... agar air susunya lebih berkualitas... slruup... saya harus menarik buah dada mbak Karisa kesamping, lalu ditarik dan dihisap terus, seperti ini...mmm" Vito berpindah dan duduk disamping Karisa, dan buah dada kanan itu ditarik dan diremas terus, tubuh ibu muda itu sampai ikut tertarik kekanan karena Vito menghisap puting kanan Karisa dengan kuat, juga ditarik tarik, air susunya juga terus disantap. "agar imbang, slruup..slruup...mm..saya juga harus menariknya kekiri..mm" Nino segera duduk disebelah kiri Karisa, dan mengikuti cara Vito menghisap puting Karisa. "Aaahn...auuh...buah dada saya...seperti mau dicopot saja...aaahn" Karisa terdiam ditengah, sementara buah dadanya itu ditarik dua dokter gadungan, satu menarik kekanan, satu menarik kekiri. Vito dan Nino teguk demi teguk terus meminum air susu Karisa itu dengan nikmat dengan terus menghisap puting ibu muda itu, juga meremas dan menarik buah dada montoknya.

"Slruup...slruup...slruup...aaah", "mm...slruup..slruup..slruup...aah... sudah selesai mbak" Dua dokter gadungan itu menyelesaikan Aksi minum besar besarannya. Puting Karisa itu seperti makin memanjang, karena tadi ditarik terus. "Auuh...sssh... ya sudah mas, terima kasih, saya mau...mmf...menyusui bayi saya" Karisa pergi kedalam, lalu menyusui anaknya. "Seger banget To, manis dan nikmat, buah dadanya juga kenyal dan menggemaskan", "makanya, senengkan? haha, kamu tunggu sini" Vito menemui Karisa dikamarnya. "Permisi mbak, saya mau pamit", "Oh, iya mas, terima kasih, saya belum sempat membayar loh mas", "Kami tidak menerima uang mbak, jadi dengan meminum air susu mbak Karisa itu sudah sebagai ganti biayanya", "wah, terima kasih mas", "Oh iya mbak, untuk besok, kami akan datang malam mbak, karena ada pasien lain yang harus ditemui disiang dan sore hari", "Oh, iya mas tidak apa apa", "Iya sudah, permisi mbak.." Vito meninggalkan Karisa, lalu mengajak Nino meninggalkan rumah itu.

"Besok kita malam saja kerumahnya Karisa", "mau minum malem malem To?", "Kita setubuhi saja No, haha", "Gila yang bener To?", "iya... besok deh, liat aja" Nino dan Vito sudah bersiasat untuk menikmati Karisa itu besok. Esoknya, singkat cerita mereka sudah tiba dirumah Karisa dimalam hari. "Selamat malam mbak", "Malam mas...", "Tumben mbak Karisa hanya memakai handuk saja?", "Saya baru saja mandi mas", "Oh, begitu, pas sekali mbak, karena sudah mandi saya bisa mempraktekan cara menambah ukuran dari buah dada anda", "bagaimana mas? masuk dulu saja..." Vito dan Nino sudah terangsang berat melihat Karisa itu hanya memakai handuk, mereka diajak kedalam. "mbak Karisa, anaknya sudah tidur?", "iya mas Nino, itu tidur dikamar", "wah, kalau bisa cari tempat yang jauh dari kamar mbak, agar gak ganggu bayinya mbak Karisa", "oh, betul juga mas, mari kelantai dua saja mas, ada kamar kosong" Vito dan Nino diajak kelantai dua, dan masuk kesebuah kamar kosong. "Silahkan mbak Karisa, dikasur saja mbak" Karisa lalu keatas kasur, dan melepas handuknya. Nino dan Vito langsung tegak berdiri penisnya, melihat tubuh indah Karisa yang baru saja mandi itu, buah dada montok itu siap disantap, dan selangkangan ibu muda itu makin meningkatkan gairah seks dokter dokter gadungan itu. "M..mbak Karisa tiduran saja", "Gini ya mas?" ibu muda itu tiduran sambil telanjang. dua mahasiswa itu sudah tak kuasa ingin meniduri tubuh montok itu. "Mari langsung saja kita cek buah dada nya mbak Karisa ya, Nino", "Siap dok" Nino dan Vito mendekati Tubuh indah Karisa itu. "Tanganya diangkat saja mbak" Karisa mengangkat tangannya, ketiaknya yang bersih terpampang, posisi yang ditunjukan Karisa membuat kedua pria itu makin terangsang. langsung saja mereka menangkap buah dada Karisa, dan seperti sebelumnya, buah dada montok itu dielus, diremas, dan ditarik kekanan juga kekiri. Dengan memaksa Vito dan Nino secepat kilat mampu mengeluarkan puting milik Karisa yang bersembunyi itu. "Wah, cepat sekali mas, puting saya udah nongol aja, biasanya lama", "hari ini ada penanganan khusus, yang pasti membuat mbak Karisa senang", "wah, bagus kalau begitu mas", Vito dan Nino segera melumat puting yang mengeras milik Karisa itu, puting itu tak dibiarkan diam sedetik pun, terus ditarik dan dijilat.

"mm...slruup...sudah keluar mbak...slruup..slruup", "slruuuup...slruup...slruuup", "Aaahn... wow..ooh...aahn" Karisa merasakan dua dokter itu menyedot dan menghisap air susunya lebih keras dan lebih hebat dari sebelumnya. Nino dan Vito yang sudah terangsang itu kini dengan liar menikmati air susu milik Karisa. "Sluuurp...slruup..mm...slruup...", "aahn..mas Vito, biar buah dada saya makin besar, gimana itu?" Mendengar permintaan Karisa,  Vito dan Nino mulai beraksi. Nino melepas puting kiri Karisa dari mulutnya. dua dokter gadungan itu lalu melepas semua pakaiannya. "Loh, kok dilepas pakaiannya?", "Untuk yang ini kami harus ikut telanjang mbak, biar fokus". Dua Pria itu telanjang, penis mereka sudah tegak, membuat Karisa sempat bingung. Vito lalu langsung duduk diatas perut Karisa, dan menempelkan penisnya diantara kedua buah dada montok ibu muda itu. "Ini mbak cara mutakhirnya, seperti ini" Dua buah dada milik Karisa itu ditabrakan ketengah, dan menggencet penis tegak milik Vito, putingnya itu lalu dimasukkan kedalam mulut Vito, dan dihisap lagi. Kini Karisa melihat jelas ujung penis Vito itu bergerak maju mundur diantara kedua buah dadanya, tangan Vito itu juga terus menekan dan meremas buah dada milik Karisa. "Slruup...slruuup...slruup", "Aaahn..oooh...mas buah dadaku..", "Itu sedang dithreatment mbak", "threatment apa itu mas Nino?", "di...tangani mbak, aduh kakinya mbak Karisa gerak terus, saya tahan ya" Dua kaki Karisa itu ditahan oleh tangan Nino, Nino dari belakang itu bisa melihat vagina Karisa sudah basah, ibu muda itu kemudian merasakan vaginanya itu dijilati lidah Nino. "Aaahn...mas...vaginaku...sshh", "mm...sekalian saya rawat vaginanya mbak Karisa ya...mm..slruup", "mm...slruup...iya mbak, kalau sekaligus gini hasilnya maksimal", "Gitu ya mas Vito? Aaahn..aah...aah..aaah" Vito terus menyodokkan penisnya dibelahan dada Karisa sambil menghisap air susu dari kedua puting ibu muda itu, dan Nino sibuk menggeliatkan lidahnya mencicipi dinding vagina Karisa, juga menyedot cairan kewanitaan milik ibu muda itu.

"aahn...ah...ssshh.. aduh itu apa yang masuk...oouuh!" Nino ternyata memasukkan penisnya kedalam lubang vagina milik Karisa. Nino merasakan nikmat luar biasa pada penisnya itu. "mmm...ini inti threatment nya mbak...uuh" Nino lalu menggesekkan penisnya itu maju dan mundur mengoyak lubang vagina ibu muda itu. Kini dua dokter gadungan itu asyik menyetubuhi Karisa dengan penis penis tegaknyai tu, setiap sodokan yang mereka lalukan membuat Aliran susu semakin deras mengisi mulut Vito. "Slruuup...slruuup...slruup...susunya banyak sekali mbak, slruuup", "uuh...aah..ah...mmf..hnnh...ouh" Karisa tak kuasa menahan kenikmatan yang ia rasakan, sudah lama ia tidak bersetubuh dengan suaminya, malah kini disetubuhi dokter spesialis buah dada. Nino tanpa ragu terus mempercepat sodokannya, sleb sleb sleeb, memek basah itu terus ditusuk penis tegak milik Nino. menit demi menit Karisa pasrah mengikuti kemauan dua laki laki itu. Karisa lalu merasakan lubang vaginanya itu sudah tak dimasuki penis, namun ternyata Nino berpindah kedepan, "mmf...aahn...mas Nino kok..uumfgh!" Nino memasukkan penisnya kemulu Karisa, dan tak lama kedua dokter gadungan itu klimaks, Crooot cruoot crooot, Sperma mereka muncrat, dibuah dada dan wajah Karisa, juga mulut ibu muda itu.

"mmfgh...gleeg...uh..uhuk uhuk..aahn", "wow, ooh", "bagaimana mbak Karisa?", "uuh...saya sudah lama... gak diisi lubang vaginanya, jadi... sedikit shock", "Mungkin nanti mbak Karisa bisa terbiasa", "Maaf mbak, sepertinya hari sudah larut malam, kalau kami tidur dirumahnya mbak Karisa saja gimana?", "mmf...tidak apa apa mas, tidur disini saja", dua Pria itu tanpa berpakaian lagi langsung mendarat disebelah kanan dan sebelah Kiri Karisa. Karisa yang masih lemas itu lagi lagi digrayangi, "mmf...mas mas ini...", "Agar lebih efektif, kami rangsang terus tubuh mbak Karisa saja, sudah lama tidak begini kan?", "mmf...iya, saya baru kali ini... tidur bersama dua pria", "Kalau begitu, kami pastikan anda tidak kecewa" Segera saja, Vito dan Nino kembali menikmati tubuh Karisa, ibu muda itu disetubuhi lagi, lubang lubang kewanitaan milik Karisa diisi penis penis tegak, tubuhnya diremas dan digrayangi terus. Karisa tak bisa mengihitung berapa kali Vito dan Nino itu menghisap putingnya, juga menyetubuhinya.

Hari hari selanjutnya, Nino dan Vito malah makin sering kerumah Karisa, juga sesekali menyetubuhi ibu muda itu. Buah dada montok itu jadi sumber air minum susu ternikmat, dan tubuh ibu muda itu selalu disetubuhi dengan hasrat seks tinggi oleh Vito dan Nino. Karisa tak tau lagi, kenapa ia setuju saja diperkosa oleh dua orang yang mengaku dokter itu.

0 komentar:

Posting Komentar