Berawal Dari Memijat Mama
Bandar Ceme - Nama saya Dennie, umur saya 14 tahun dan saya tinggal hanya
berdua dengan Mama yang berumur 30 tahun. Sewaktu masih pacaran secara tidak
sengaja Papaku menghamili Mamaku, dan mereka memutuskan untuk menikah
secepatnya (MBA). Dari yang Mama ceritakan kepadaku, Papaku adalah seorang yang
sangat penuh kasih sayang dan membanggakan tetapi Papaku telah meninggal dunia
disaat saya masih bayi dan menjadikan Mamaku sebagai orang tua tunggal untuk
ku. Mamaku melakukan pekerjaan yang baik jika memang menurut dia baik, tetapi
pekerjaannya sebagai guru SD tidak bisa cukup untuk memenuhi kebutuhan kami
berdua. Tapi kami berdua dibuat sangat kuat karena keadaan tersebut, kami
membeli satu kamar tidur di sebuah peternakan seseorang yang letaknya diluar
kota, kamar tidur tersebut memang kecil, tapi setelah kami pikir kamr tersebut
terasa nyaman. Segala kebutuhanku mengenai materi dan harta yang tidak bisa
dipenuhi oleh Mamaku, dia sampaikan kepadaku dengan penuh kasih sayang,
sehingga membuatku mengerti. Dia tidak pernah keluar malam, ke pesta, diskotik
(clubbing), semenjak saya lahir, karena dia tidak mau meninggalkan saya seorang
diri dirumah.
Sama seperti bagian dalamnya, bagian luar Mamaku pun terlihat
sangat baik, ramah, sopan dan cantik. Meskipun Mamaku mempunyai kepribadian
seperti seorang Biarawati, dia juga terlihat sebagai,”BINTANG FILM PORNO”!
Lebih tepatnya Mamaku sangatlah Cantik dan menawan. Dia adalah wanita yang
sungguh – sungguh menjadi impian seorang anak laki – laki untuk mimpi basah.
Mamaku mempunya tinggi badan 167 cm dengan berat badan yang sangat
proporsional, bisa dibayangkan pasti sangat sexy. Dia sangat bahenol dengan rambutnya
yang pirang panjang tergerai sangat natural, dengan warna kulit yang sempurna
sedikit putih kecoklatan, tampak wajah yang sangat menarik, dengan bola mata
besar berwarna biru yang sangat terlihat ke Ibu-an, leher yang jenjang dan
ramping, dan disempurnakan dengan ukuran buah dadanya 36DD, dan juga perut yang
sangat langsing ditambah kaki panjangnya yang sangat sexy. Tetapi yang sangat
menggemaskan adalah pantatnya yang sangat sexy. Penampilan sexy-nya akan
membuat anda mengira Mamaku adalah wanita Latin 100%. Pantatnya besar, tetapi
sangat padat, anda bisa membayangkannya jika anda melihatnya langsung, dan
membayangkan meremasnya dengan sangat lembut, itupun jika anda tahan untuk
meremasnya dengan pelan. Untuk merawatkecantikan tubuhnya, Mamaku adalah wanita
yang suka fitnes, senam aerobic. Setiap hari setelah jam kerja dia joging ke
tempat fitnes sejauh 2 km, dan sesampainya disana dia selalu terus me-maintain
kecantikan tubuhnya, dari paha, pantat, perut dan lengan agar terlihat tetap
sexy. Kegiatan berlatih fitnes inilah yang membuat tubuh Mamaku terlihat tanpa
ada cela,atau bisa dikatakan sempurna disetiap kondisi.
Sesuatu yang kami tunggu - tunggu yang dari pekerjaan Mamaku
sebagai Seorang Guru adalah liburan musim panas, dan kami selalu menghabiskan
liburan musim panas bersama. Meskipun sudah lama saya mengetahui Mama saya
adalah wanita yang cantik, tetapi baru liburan musim panas kali ini saya
mempunyai perasaan ketertarikan sexual terhadap Mamaku sendiri. Mungkin karena
diriku selalu bertemu dengan Mama dirumah setiap hari, atau mungkin saja saya
baru menginjak umur pubertas seorang Remaja Laki – laki. Lain kata, Nafsu saya
untuk berhubungan sex dengan Mama sangat besar, dan didukung dengan liburan
musim panas yang sangat Panjang.
Suatu hari disaat Mama pergi ke tempat fitnes, aku membuat
rencana agar bisa lebih dekat dengan Mama. Sepeti yang saya katakan sebelumnya,
kami hanya mempunyai satu kamar tidur, tetapi Mama membeli dua buah tempat
tidur yang berukuran sedang, agar kami bisa tidur bersama dengan lega tetapi
berbeda tempat tidur. Dengan suatu rencana, aku masuk ke dalam kamar dan
mematahkan satu tempat tidur dengan meloncat diatasnya, dan sekarang aku bisa
tidur satu ranjang dengan Mama. Lalu Mama pulang dalam keadaan capek seperti
biasa dia pulang dari tempat fitness.
Lalu aku langsung bilang,” Mam, aku tidak sengaja merusak tempat
tidur ku”.
Mama : “ Gimana caranya, koq bisa kamu patahkan, Sayang”?
Aku : ” Aku tidak tahu Mam, ketika aku berbaring dan tiba – tiba Krakk.., tempat tidur itu patah”.
Mama : ” Ooo gitu, yasudah tidak apa – apa, mungkin karena sudah tua juga Tempat tidurnya”.
Mama : “ Tapi kamu gak apa – apa kan Sayang, ada yang sakit”?
Aku : “ Aku sehat – sehat aja Mam, gak ada yang sakit koq.”
Mama : “ Syukurlah kalau begitu, tetapi kita belum ada uang untuk menggantikan dengan tempat tidur yang baru, berarti untuk sementara waktu kita harus tidur bersama di satu tempat tidur”. Mama mengatakan hal tersebut, dengan sedikit malu dengan rona merah di pipinya.
Aku : “ Gak apa – apa Mam, kita bisa mempergunakan uang tersebut untuk hal yang lebih penting.”
Mama : “ Terima kasih Denny Sayang, utuk pengertian mu”. Mama terlihat senang.
Aku : “ gpp Mam, sepertinya Mama terlihat sangat Letih, Mau dipijitin”?
Mama : “ Wow, itu ide yang cemerlang, sayang, Tunggu ya Mama mandi dulu, mama gak mau kamu jadi kena keringat Mama “.
Mama : “ Gimana caranya, koq bisa kamu patahkan, Sayang”?
Aku : ” Aku tidak tahu Mam, ketika aku berbaring dan tiba – tiba Krakk.., tempat tidur itu patah”.
Mama : ” Ooo gitu, yasudah tidak apa – apa, mungkin karena sudah tua juga Tempat tidurnya”.
Mama : “ Tapi kamu gak apa – apa kan Sayang, ada yang sakit”?
Aku : “ Aku sehat – sehat aja Mam, gak ada yang sakit koq.”
Mama : “ Syukurlah kalau begitu, tetapi kita belum ada uang untuk menggantikan dengan tempat tidur yang baru, berarti untuk sementara waktu kita harus tidur bersama di satu tempat tidur”. Mama mengatakan hal tersebut, dengan sedikit malu dengan rona merah di pipinya.
Aku : “ Gak apa – apa Mam, kita bisa mempergunakan uang tersebut untuk hal yang lebih penting.”
Mama : “ Terima kasih Denny Sayang, utuk pengertian mu”. Mama terlihat senang.
Aku : “ gpp Mam, sepertinya Mama terlihat sangat Letih, Mau dipijitin”?
Mama : “ Wow, itu ide yang cemerlang, sayang, Tunggu ya Mama mandi dulu, mama gak mau kamu jadi kena keringat Mama “.
saya masuk ke kamar, dan menyalakan TV selama menunggu Mama
Mandi. Saya menyalakan TV dengan suatu alasan, agar saya bisa menonton TV
sewaktu saya melakukan Pijatan kepada Mama, dan sewaktu Mama Tidur saat
dipijat. Sambil menunggu Mama Selesai Mandi saya membayangkan, hal – hal yang
sangat merangsang pikiran saya, dan akhirnya Penis saya menjadi keras. Setelah
menunggu beberapa saat, Mama keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan
Kimono. Dan Dia terlihat sangat Menakjubkan.
Aku : “ Langsung berbaring aja Mam di tempat tidur, selanjutnya
biar aku yang urus”.
Mama : “ Oh, sayang kamu Manis sekali sih mau ngelakuin ini ke Mama, mijitin Mama gini, Terima kasih lho Sayang”. Dia mengatakan hal itu sambil membaringkan tubuhnya, dengan tengkurap di atas Ranjang.
Aku : “ gpp Mam, cuman itu koq yang bisa aku lakukan buat Mama”.
Mama : “ Oh, sayang kamu Manis sekali sih mau ngelakuin ini ke Mama, mijitin Mama gini, Terima kasih lho Sayang”. Dia mengatakan hal itu sambil membaringkan tubuhnya, dengan tengkurap di atas Ranjang.
Aku : “ gpp Mam, cuman itu koq yang bisa aku lakukan buat Mama”.
Aku langsung berada diatasnya dan mulai memasukan tangan kedalam
kimononya melalui pundaknya. Dan Seperti yang saya harapkan,”Dia sudah tidak
mengenaka Bra”!! Dan itu menandakan Mama sudah sepenuhnya telanjang, di balik
kimononya!! Aku mulai menurunkan secara perlahan – lahan kimononya dari
pundaknya dan mulai memijit Pundak serta Punggungungnya.” Bisa dikatakan,
membelai ya, atau mengosok punggungnya secara halus”.
Mama : “ Oooh...itu enak sekali sayang”, desah Mama kepadaku.
Sampai setelah beberapa menit kuturunan tangan-ku dengan
memasukan nya lebih dalam kebawah ke Pinggangnya dan mulai memijat pinggang belakangnya
yang sangat ramping. Kimononya sudah ku buka perlahan – lahan kuturunkan sambil
aku memijit punggung bawah di bagian pinggang belakang. Dari belakangnya aku
bisa melihat dua buah dada payudara mamaku dari samping yang tergencet tempat
tidur, karena dia tidur tengkurap. Payudara Mama terlihat sangat padat dan
sangat montok, dan aku sangat ingin sekali meremasnya. Lalu aku mulai memijat
bagian samping perut Mamaku dan mulai menyelipkan tangan ku ke perut depan dan
mulai meminyakinya, selagi dia masih dalam keadaan tengkurap, karena memang
Nafsuku yang sudah sangat tak tertahankan, maka aku mulai mengelus dan sudah
bukan memijat. Aku susuri pinggangnya lalu ketulang rusuknya sampai akhirnya
aku dapat merasakan buah dadanya dari samping, dan pada saat itu aku belai dan
sedikit aku tekan, “Uuuchhh....ini sangat hebat”, dan aku sangat amat
terangsang dan Penisku sudah sangat tegang sekali.
Tiba – tiba mama berkata,” Terima kasih sayang, cukup untuk hari
ini, Mama mau bersih – bersih lalu berpakaian dan bersiap untuk tidur”, dengan
cepat dia bangun dan meninggalkan ruangan.
Aku : “ Aduh sial, dia udah tidak mau dipijit lagi, kamu terlalu
berhasrat Dennie, Sabarlah” Kataku dalam hati.
Mungkin ternyata Mama tahu niat-ku, yang berusaha merabanya
untuk melampiaskan birahiku kepadanya. Maka dari itu dia langsung bangun dari
tempat tidur dan pergi dari ku. Sedangkan aku sudah tegang dan Penis ku sudah
sangat menegang.
Beberapa menit kemudian Mama keluar dari kamar mandi dengan
memakai T-shirt dan Celana pendek. Sejak kejadian tadi, aku tertangkap basah
ingin merabanya, aku tidak berani untuk melakukan hal yang tidak Pantas seperti
menyentuhnya. Dan kami naik ke tempat tidur dan mulai untuk tidur dengan
membelakangi satu sama lain. Aku tetap terjaga selama satu jam dan terus
terbayang tubuh Mamaku, dimana setelah semua kejadian tadi aku tidur satu
tempat tidur dengan Dewi dari Khayangan yang sangat cantik dan sexy yang berada
di sebelahku dengan jarak yang sangat dekat tidak sampai satu meter!!
Uuuchhh...Penisku tidak berhenti Berkedut!!! Setelah beberapa jam, dan aku
mengetahui Mama sudah tertidur, aku mulai mengumpulkan keberanian. Aku
memberanikan diri untuk membalikan badanku sehingga sekarang aku berhadapan
dengan punggung Mama. Dengan sangat perlahan – lahan dan sangat hati – hati aku
mulai menggapai Celana pendek Mama dan mulai menariknya secara perlahan kebawah
sedikit demi sedikit, agar Mama tidak terbangun dari tidurnya.
“Sialan”, Dia memakai Celana dalam, aku berpikir Mama tidak
memakai celana dalam, atau karena mau tidur aku berharap dia memakai celana
dalam yang longgar, kecil dan tipis ternyata dia memakai celana dalam yang
menurutku cukup ketat dan sangat tertutup. Aku mencoba menurunkan celana dalam
itu pelan dan perlahan, tapi sangat susah dan tehalang dan terganjal Pantatnya
yang cukup besar. Tapi aku tidak kehabisan akal, aku melakukan upaya lain
dengan cara menarik agak keras tapi sangat perlahan dan dengan sedikit goyangan
yang lembut, agar si Mama tidak terbangun dari tidurnya. Denga keadaan celana
dan celana dalam Mama yang sudah ku turunkan sedikit dan terlihat Pantatnya
yang sangat montok, padat, dan berisi, dengan sangat lega aku melihat kearah
Mama dan berpikir dia masih tetap tertidur sangat lelap. Dengan sangat hati –
hati dan dengan memperhatikan kelembutan, aku colek salah satu dari sepasang
pantat Mama yang sangat sexy itu dengan jariku untuk mengetahui Mama terbangun
atau tidak. Aku melakukan colekan ini beberapa kali dalam beberapa menit,
sebelum aku memulai untuk meremas – remas dan meraba kedua Pantat Mamaku yang
Montok, padat berisi dan sangat sexy itu. Penisku sudah sangat keras, dan
rasanya ingin memberontak keluar dari Celana. Akibat remasan – remasan dan
rabaan tersebut, aku merasakan bahwa Penisku mulai membujuku untuk melakukan remasan
tersebut lebih keras lagi dan lagi dan lagi. Karena remasan ku yang terlalu
keras dan terlalu bernafsu, Mamapun mengerang, “Hmmmm......”, aku kaget
setengah mati dan aku melihat tangan Mama mulai bergerak. Aku berhenti
melakukan remasan, tetapi aku tidak memindahkan tangan ku dari Pantat mama,
karena aku berpikir jika aku pindahkan maka dia akan benar – benar terbangun
dan mengetahui bahwa anaknya sedang meraba Pantatnya, dan mungkin mama akan
berpikir bahwa celananya turun secara tidak sengaja akibat gerakan dari
tidurnya. Tapi lebih di kagetkan lagi bahwa ternyata Mamaku, menarik keatas
lagi celana dalamnya dan celananya untuk kembali menutupi Pantatnya yang
bahenol itu dan dia kembali tidur, dengan keadaan sekarang tanganku berada di
dalam celananya dengan posisi memegang pantatnya. “Uuuccchhh......”, dalam hati
aku berbicara dengan degupan Jantung yang semakin menggema. Dengan kejadian
itu, berarti Si Mama setengah tidur atau tidak sepenuhnya terbangun, dan yang
perlu diketahui dengan keadaan tanganku di dalam celananya sama saja tidak ada
yang menghalangi tanganku untuk meraba Pantatnya. Setelah beberapa saat diam,
aku mulai meraba dan meremas pantatnya dengan sangat lembut walau tidak
terlihat jelas tapi aku merasakan hal yang sangat menakjubkan. Lalu aku mulai
memberanikan diri untuk membelah pantatnya denga jari – jari ku dan mulai
menyusupkan jariku kedalam belahan bongkahan pantatnya dan jariku menemukan
suatu lipatan yang berbentuk seperti lingkaran,”Hmmm...ini lubang anus Mama”,
kataku dalam hati. Dan aku mulai melakukan gerakan jariku dengan mengosok
lubang anusnya dengan lembut, dan melakukan gerakan memutar jariku di bibir
anusnya. Lalu terdengar suara rintihan mengerang dari mama,”
Mmmmm.....sssshhhhh....”, yang menurut aku itu adalah desahan kenenakan ,
dengan sangat kaget aku langsung menarik tanganku keluar dari Celananya dan
pura – pura tidur. Dan Mama benar2 terbangun, dan mengatakan :
Mama : “ Dennie, apakah itu tadi kamu sayang”?
Dengan penuh ketakutan saya, tetap berpura-pura tidur dan tidak
menjawab pertanyaannya. Saya membayangkan pertanyaannya tadi, bahwa dia
sebenarnya ingin mengatakan,” Sial Dennie kenapa kau hentikan , Sebenarnya aku
juga Ingin bersetubuh”. Lalu dia kembali Tidur, setelah melihat aku tidur, dan
kali ini kami tidur denga posisi berhadap hadapan.
Pertanyaan yang keluar dari Mulut Mama tadi, sangat mengangetkan
diriku. Selama hidupku aku belum pernah sama sekali mendengar Mama berbicara
dan melontarkan pernyataan tentang sex, atau yang berbau sex. Dan pernyataan
itu membuatku benar – benar terangsang. Sampai dengan beberapa saat, dan
setelah saya yakin Mama sudah kembali terlelap tidur, saya mulai beraksi
kembali dengan mulai memasukan tangan saya kedalam t-shirtnya melalui celah
baju dari bagian perut dan langsung mengarah ke bagian Payudaranya yang juga
sangat padat, kencang dan montok, aksi ku kali ini untuk mengetahui, apakah
Mama memakai BH atau tidak. Sekarang aku sudah mulai berani untuk
menggerayanginya, semenjak pernyataan Mama tadi, dan pernyataan tersebut memmbuatku
semakin menggila dan sangat bernafsu kepadanya. “Ternyata Mama memakai BH-nya”,
kataku dalam hati. Lalu aku mulai menggeser tanganku yang berada di dalam
bajunya secara perlahan kearah Punggung, untuk mencari kancing BH-nya. Aku
menemukan kancingnya, dan aku segera membukanya dengan sangat perlahan,”klik”.
Setelah terbuka aku langsung mengarah kan tanganku ke depan bagian Payudaranya,
walaupun tidak sepenuhnya terbuka, tetapi setidaknya sudah longgar, dan
tanganku bebas untuk meremas payudaranya, aku mulai meremas Payudaranya yang
telanjang dibalik remasan tanganku, secara lembut dan mulai memainkan salah
satu putingnya, Sssshhhh...., Mama memang benar-benar sangat sexy dan montok,
aku merasakan darahku berdesir seperti dalam kegairahan yang sangat besar.
Ternyata Mama mulai menyadari remasan ku terhadap Payudaranya, dan dia kembali
terbangun. Kali ini aku tidak mempuyai kesempatan untuk memindahkan tangan ku
atau menarik keluar tangan ku dari dalam bajunya, tetapi aku tetap pura-pura
tidur dengan mengorok pelan. Lalu Mama mengatakan :
Mama : “ Hmmmm....Kasian anaku sayang ini, Pasti dia sedang
bermimpi basah tentang Gadis yang dia suka, lebih baik aku berpura –pura tidur
saja, kalau aku bangunkan, pasti dia malu”.
Lalu Mama kembali tidur dengan membalikan badannya, memunggungi
diriku, tetapi dengan sangat terkejut, dia tidak memindahkan tanganku dari
Payudaranya, dia tetap membiarkan tanganku di Payudaranya dan membiarkan
tanganku membelai lembut Payudaranya. Dan aku pun melanjutkan remasan – remasan
lembut di Payudaranya. Sampai pada akhirnya, kami tertidur lelap dan benar –
benar mengantuk.
Pagi harinya ketika aku bangun, Mama sudah tidak ada di
sampingku. Aku bangun beranjak dari tempat tidur, dan menemukan sepucuk surat
dari Mama, yang bertuliskan ; “ Dennie sayang, hari ini Mama pergi ke Sekolah,
untuk mengajar hari terakhir sebelum liburan Musim Panas, setelah itu Mama akan
pergi ke tempat fitnes seperti biasa, di lemari es ada Pizza untuk sarapan,
mama akan kembali kerumah jam 8 malam nanti, Muach – Mama-“.
Aku mulai mengingat kejadian semalam, kejadian terindah,
terhebat yang pernah aku alami didalam hidupku. Hal yang terbaik adalah, tidak
tahu mengapa aku bisa menyentuh, meraba bagian tubuh Mama dengan bebas, dan
sepertinya Mama pun tidak menghalangiku untuk melakukan hal itu. Mungkin saja
dia percaya kepadaku, bahwa aku memang sedang bermimpi basah di usiaku yang
sedang puber atau memang sebenarnya Mama pun dari lubuk hatinya juga
menginginkannya. Aku sangat ingin mempraktekan teori-teori ku terhadap Mama.
Dimana saat dia pulang nanti, aku akan menawarkan kepadanya untuk memijatnya
satu badan penuh seluruh badan, dan melihat apa yang akan terjadi padanya jika
dia ku pijat seluruh Badanya, apakah dia akan terangsang?
Aku menghabiskan siang itu dengan menonton TV, dan melakukan
beberapa pekerjaan, tapi tetap saja aku berpikir dengan menghayal jika aku
berhubungan sex dengan Mama. Tapi dengan menghayal seperti itu, aku tetap tidak
mau beronani, aku mau mayimpan sperma ku, berjaga – jaga, siapa tahu Mama yang
natinya akan sangat terangsang dengan pijitanku, mau berhubungan Sex denganku.
Waktu berjalan terasa sangat lambat hari itu, dan membuatku teramat sangat
menderita menahan nafsu terhadap Mamaku. Aku maenghitung mundur waktu, jam demi
jam, menit demi menit, detik demi detik sebelum Mama sampai kerumah. Akhirnya
Pintu rumah terbuka dari luar pada jam 8.30 Malam, dan ternyata itu Mama.
Akhirnya datang juga.
Mama : “ Malam Sayang, maaf agak terlambat pulang, tadi aku
mampir ke sebentar ke Toko”.
Aku : “ Hai Mam,Oooh ok tidak apa – apa Mam....Mmmm ..sepertinya Mama mengalami hari yang sangat panjang, dan Mama terlihat sangat letih mau aku pijitin lagi Mam”?
Aku : “ Hai Mam,Oooh ok tidak apa – apa Mam....Mmmm ..sepertinya Mama mengalami hari yang sangat panjang, dan Mama terlihat sangat letih mau aku pijitin lagi Mam”?
Langsung saja aku katakana kata – kata ini untuk merealisasikan
teori – teori ku, dan juga aku katakan hal ini, sebelum kata – kata ini
terdengar sebagai ungkapan yang putus asa.
Mama : “ Uuummm.....Ok sayang”. Nandanya terdengar lebih berhati
– hari dari nada suaranya kemarin, ketika aku tawarkan dia untuk memijitnya.
Mendengar nada bicaranya yang lebih berhati – hati , aku mencoba
untuk tetap tenang dan santai saja dengan tidak menunjukan kegairahan
terhadapnya, lalu aku langsung membalas kata persetujuannya untuk dipijat.
Aku : “ Mam, nanti dipijatnya gak usah pakai apa – apa ya,
telanjang aja, Mama Lepas semua pakaian Mama di Kamar Mandi terus Mama masuk
sini langsung telanjang aja, jadi aku bisa dengan mudah Mijitin seluruh badan
Mama”.
Mama : “ Dennie, itu sangat tidak Pantas, Masa Mama harus
Telanjang di depan kamu”. Mamaku menyahutku dengan nada yang agak keras.
Mama : “ Mama jadi aneh sama kamu, dan Mama mulai berpikir,
kenapa kamu sepertinya senang dan tertarik sekali untuk hal Pijit memijit??
Sudahlah, gak usah Pijit Mama, tidak dipijit pun Mama akan Baik-baik saja.”
Dengan nada yang lebih tinggi dari sebelumnya.
Aku : “ Jangan, Jangan Mam Ayo dong Pliss..., biarkan aku
memijat Mama.” Aku mengatakan itu kepada Mama dengan penuh harapan dan keputus
asaan, serta merayunya.
Aku : “ Maaf Ma, aku pikir dengan keadaan Telanjang, Mama akan
merasa lebih nyaman untuk dipijat, Yasudah Mam, Mama pakai saja pakaian yang
Mama suka, tapi aku merasa harus tetap memijit Mama, karena Mama telah berbuat
banyak kepadaku dengan penuh kasih sayang, aku merasa berhutang kepada Mama”.
Rayuan ku kepada Mama.
Mama : “ Iya sayang, iya....Mama Mandi dulu ya, sehabis itu baru
kamu pijitin Mama...Hmmpfff...Manja sekali kamu Dennie”.
Setelah mendengar rayuanku, akhirnya Mama melunak dan kembali
tersenyum kepada, aku berpikir, Bahwa rayuanku berhasil. Setelah Menunggu
selama 15 Menit, akhirnya Mama keluar dar kamar mandi dengan menggunakan
Kimononya seperti biasa. Aku ingin sekali menanyakan kepada Mama, apakah dia memakai
pakaian dalam di balik Kimononya, tetapi akhirnya aku tahu hal yang lebih baik
untuk mengetahuinya, Mama pakai pakaian dalam atau tidak.
Aku : “ Ok Mam, berbaringlah, aku akan memberikan pijatan yang
lama dan nyaman ke badan Mama, dan aku juga akan memijat dari kaki Mama, karena
Mama berlari cukup jauh aku gak mau Mama mengalami kejang di Kaki”.
Mama : “ Uummm, Ok.... Tapi kamu Mijatnya tidak boleh lebih dari
betis ya, hanya sebatas sampai bagian bawah Paha aja”. Dengan nada suara yang
cukup tinggi.
Mama mulai berbaring tengkurap, dan menurunkan kimononya sebatas
pinggang. “Sial, ternyata Mama memakai BH yang sangat ketat dan sangat
tertutup”, aku begumam di dalam hati. Aku mulai memijatnya dari Pundaknya, lalu
naik ke leher, dan turun ke Punggung dan membiarkan Mama mulai merasa sangat
nyaman di pijat dan terasa sangat relax. Sebelum aku mengatakan, sesuatu untuk
bisa mendapatkannya.
Aku : “ Mam, Tali BH-nya menghalangi pijatan di Punggung,
kira-kira Mama mau melepaskan kancingnya atau tidak”?
Mama : “ Tentu saja Sayang, buka saja...” Dia mengatakan dengan
penuh kenyamanan.
Pijitan ku sudah benar – benar membuat Mama sangat nyaman dan
yang pastinya karena Mama merasa sangat nyaman, pertahanannya pun jadi hilang
sedikit demi sedikit. Aku melepas kaitan BH-nya dan menyuruh agar Mama sedikit
mengangkat tubuhnya dan bergeser, agar aku bisa melepaskan seluruh BH-nya, dan
bukan hanya melepas kancing/kaitan BH-nya. Setelah berhasil melepas secara
keseluruhan BH, langsung saja aku lemparkan BH-nya ke lantai. Ternyata karena
perbuatanku melepas BH-nya, dia merasa aneh, dan mengatakan :
Mama : “ Kenapa dilepas semua Dennie, tadi katanya hanya mau
melepas kaitan kancingnya saja, kenapa sekarang kamu lepas semua”? Dengan nada
suara datar.
Aku : “ Oiya Mam, kenapa aku lepas semua ya...,Uummmm...tapi
yasudah lah Mam ditaro di lantai saja, aku agak susah untuk mengambilnya
kembali”.
Mama tidakmengatakan sepatah kata pun. Aku pikir ini adalah
sebuah kata,”Ya” dari Mama, dan aku tetap melanjutkan pijatanku. Sekarang aku
memulai untuk memijat kakinya an perlahan lahan naik dan semakin keatas. Dengan
cepat aku berpindah sampai akhirnya memijat melewati betisnya, menggulung
kimononya sedikit lebih keatas dan dengan tepat dan cepat memijat bagian atas
kakinya yang terlihat memang sangat sehat dan menggairahkan. Aku pijat semakin
keatas, sambil aku naikan semakin keatas kimononya dan sekarang aku lepas
kimononya dari tubuhnya dan meletakan kimono itu disebelahnya. Dan sekali lagi
Mama tidak mengatakan apap –apa terdiam membisu. Ternyata Hari ini Mama tidak
menggunakan Celana dalam yang sangat tertutup dan ketat, dia mengenakan Celana
dalam Model Tali tapi tidak terlalu tipis, lebih tepatnya Mama memakai celana
dalam thong warna hitam, dan celana dalam thong itu benar – benar memperlihatkan
bentuk keindahan Pantatnya yang sangat Bulat, padat, montok, sexy dan terlihat
sangat Bahenol. Aku tidak bisa menahan dan membendung gairah ini, aku memulai
memijat, lebih tepatnya meraba secara keras pantat Mama-ku yang terasa sangat
halus di telapak tangan ku sehalus pipi Bayi. Tiba-tiba ibu berkata :
Mama : “ Jangan...jang..an...Pijat disitu sayang”. Dengan
pandangan agak melamun dan dengan nada suara yang datar.
Aku mendengarkan perkataannya, dan memindahkan tangan ku ke
punggungnya yang ramping dan mulai membelainya. Dengan belaianku Mama mulai
mendengkur dengan dengkuran yang sangat menikmati. Nafsuku sudah mulai tidak
terbendung lagi, aku membuka Kaosku dan terlihatlah tubuhku yang atletis dan
dengan perlahan aku mulai berada diatasnya dengan berlutut dan dengan tubuh
Mama berada di bawahku. Aku mulai mengendus rambut mama, punggung dan bagian
tubuhnya yang sangat bahenol dengan hidungku. Dan mulai menggerakan bibirku
keatas dan kebawah di punggungnya dengan sedikit hembusan nafas, sambil sedikit
mengecup punggungnya dan memberi sedikit kecupan di leher. Dan dia kembali
mendengkur, dan mencoba bertahan, melawan nafsu yang memang telah menyerangnya.
Aku kembali menciumi punggungnya sampai akhirnya aku mengarah ke bawah dan
mendapatkan pantatnya, ku cium kedua pantatnya dengan lembut satu persatu yang
memang memancing gairah dengan balutan celana dalam thong-nya. Aku singkapkan
celana dalamnya dengan gigiku dan terlihatlah bongkahan pantat yang sangat
menggairahkan, aku mulai meremas Pantatnya satu persatu dan membuka pantatnya
sehingga terlihatlah lubang anus Mamaku, dan akupun tidak sungkan untuk
menjilatnya, kujilat dengan lidahku mengikuti bibir lubang anus itu, secara
melingkar, perlahan dan sangat lembut. Lalu Mama mulai mengeluarkan desahan, merintih
nikmat...seperti Kemarin malam, waktu aku raba anusnya dengan jariku, tetapi
kli ini erangannya lebih membuatku semakin bernafsu. Saat ini dia mengetahui,
apa yang tidak dia bayangkan sebelumnya Terjadi.
Mama : “ Ssshhhhhh.....aakhhhh....hmpfff....Ooohh Dennie
sayang...Terusss...sayang”. Mamaku mengerang dengan hebatnya.
Setelah Mama mengerang dan sangat bernafsu, aku sengaja
berpindah dari jilatan di lubang anusnya dan lanjut mencium lehernya. Dan
ternyata Mama membalikan badannnya yang sebelumnya memunggungi aku, dan aku
langsung menjilat, menciumi lehernya dan langsung mencium bibirnya. Setelah
dengan lembut mencium dan mengecup bibirnya, Mama mulai membuka mulutnya dan
kami berciuman sangat penuh dengan gairah dan nafsu biarahi yang memang sudah sangat
tidak bisa dibendung lagi. Sambil berciuman aku mulai meraba putting susu
payudara Mama, dan membuat Mama semakin menggila dalam berciuman, aku raba
dengan jariku dan memainkan putting susunya, dan membuat putting susu Mama
semakin mengeras. Aku memindahkan mulutku ke Puting susu Mama sebelah kanan dan
mulai menjilatnya menghisap dengan lembut tapi dengan penuh nafsu dan perlahan
kuturunkan tangan ku ke vagina Mama yang sudah sagat basah, dengan lembut
kesentuh vagina Mama dan mulai membelainya dengan penuh kelembutan.
Mama : “ Ooooohhhh...Dennie....sayang....Aaaaakhhhh....ssshh
hh....Mmmpffff....sayang, berhentilah menyiksaku...sayang...aku sudah tidak
tahan lagi...”.
Untuk sementara waktu, dengan seketika aku membebaskan tanganku
dari vagina Mama, untuk melepas celanaku, dan terlihatlah Batang penisku yang
memang sudah sangat mengeras dengan panjang 18 cm dan berdiameter hampir 4 cm.
Secara langsung Mama melihat Batang penisku, dan Mama sangat terkejut dengan
itu.
Mama : “ Oooo yesss....Dennie...Masukin aja langsung ya sayang,
Mama sudah lama sekali tidak merasakan penis ada di dalam vagina Mama....”
Mendengar Mamaku mengatakan hal itu dengan penuh nafsu dan
kegilaan birahi yang sangat tinggi, aku pun sempat terpikir sejenak mengenai
hal yang selama ini aku pikirkan akhirnya terjadi dan aku akan sangat
menikmatinya.
Aku : “ Mam, tapi kita gak punya kondom sama sekali”.
Mama : “ Dennie, cepat masukan penismu kedalam Vagina Mama sayang”!!!
Aku : “ Tapi nanti jika Maammma...Hamil bagaimana..”??
Mama : “ Tenang, besok pagi Mama akan meminum pil KB sayang, setiap pagi Mama selalu minum pada saat masa subur Mama, Jadi ....MASUKAN PENISMU SEKARANG!!!!!” Dengan Nada berteriak.
Mama : “ Dennie, cepat masukan penismu kedalam Vagina Mama sayang”!!!
Aku : “ Tapi nanti jika Maammma...Hamil bagaimana..”??
Mama : “ Tenang, besok pagi Mama akan meminum pil KB sayang, setiap pagi Mama selalu minum pada saat masa subur Mama, Jadi ....MASUKAN PENISMU SEKARANG!!!!!” Dengan Nada berteriak.
Tidak perlu Mama bilang dua kali, aku sudah memasukan penisku
kedalam Vagina Mama, dan mulai ku pompa keluar masuk penisku di Vagina Mama.
Vagina Mama terasa sangat sempit dan hangat, dan rasanya seperti mengalami
kegembiraan yang luar biasa, bisa menyetubuhi Ibu Kandung ku sendiri yang
sangat cantik Luar dalam. Sementara terus kupompa penisku sedalam-dalamnya ke
vagina Mama, aku juga tidak berhenti menghisap dan menjilati payudara Mama, dan
kembali berciaman bibir dengan Mama dan sekali lagi kami berada di dalam gairah
nafsu berciuam yang sangat hebat, sementara penisku terpompa sangat hebat
kedalam Vagina Mama. Tanganku juga tidak berhenti meremas payudaranya dan
sesekali meraba bibir lubang anusnya dengan sedikit menggelitik kecil,
sementara cairan-ciran vagina mama sudah mulai membasahi mengalir ke anusnya
akibat Pompa-an dari penisku, Oooohhh....ini enak sekali Mam, lebih dari
nikmat...aarghhhh Mmmaaammm....., aku terus memopa penisku sedalam dalamnya ke
vagina Mama, dan akhirnya aku mengangkat Mama dan mendorongnya keatas ku.
Sekarang Mama berada diatas ku, dengan Penis yang tetap menancap pada liang
Vaginanya.
Mama : “ Oooooohhhh.....Dennie....aakkkhhhhh....Sayang....Ma ma
sudah tidak bisa tahan sayaang, Maammma keluar...Shhhhh...akkhhhhh”. Mama
berteriak, seketika itu juga mengalirlah cairan kewanitaan dari Vagina Mama.
Aku : “ Ya Mam...aaaakkhhhhh....Mam....hangat sekali...ssshhhh,
aku juga bisa merasakanya Mam”. Aku merasakan semprotan hangat cairan
keawanitaan nya di Penisku dan itu teramat sangat nikmat, dan cairan itu keluar
melalui celah vaginanya yang terus kupompa dengan kencang dengan penisku.
Mama : “ Ya Ampun Dennie.....Akkkhhh sayang, enak banget lho
itu....Papamu Pun belum pernah membuat Mama Orgasme sampai seperti ini”. Kata
Mama sambil berdiri dan berbaring di sebelahku, dan sambil memperhatikan
Penisku yang masih Ereksi dengan kerasnya.
Mama : “ Oohh Dennie, Maaf sayang Sory, kamu belum keluar, ya
ampun sayang, tapi tenang Mama ada cara ...Hmmm....sekarang bangun”!! Dengan
mengedipkan mata genitnya kearahku.
Mendengar perintah Mama, aku pun berdiri dan Penisku pun tetap
tegang dengan kerasnya. Mama berlutut di depan ku. Saya tahu apa yang akan di
perbuat Mama, dan saya sebagai anak laki sangat gembira sekali, karena memang
ini juga yang saya tunggu. Mama mulai menciumi Kepala penisku dengan bibir nya,
dengan sedikit jilatan nakal di batang penisku, lalu mama mulai memasukan
Penisku kedalam mulutnya dan megulumnya. Aku melihat tatapan matanya yang
berwarna biru kepadaku sewaktu dia mengulum Penisku dan menatap wajahku.
Tatapan bola matanya yang biru, seakan akan berubah dari tatapan bola mata seorang
wanita yang bersih dari dosa, menjadi tatapan wanita nakal yang sedang gila
dengan gairah nafsunya.
Aku : “ Ooohhh....ini enak sekali Mam...sepertinya aku .....Aaakhhh”.
Mama : “ Mmmm...hmmmm.....sshhh”
Aku : “ Ooohhh....ini enak sekali Mam...sepertinya aku .....Aaakhhh”.
Mama : “ Mmmm...hmmmm.....sshhh”
Aku merasakan kehangatan mulut Mama, yang menjalar ke seluruh
tubuhku melalu Penisku, Mama dengan ganasnya menghisap Penisku dan mengocok nya
dengan mulutnya. Aku hanya bisa berharap, mudah2an ini berlangsung lama. Tetapi
tiba, aku merasakan sesuatu yang akan meledak dari Penisku, dan ternyata aku tidak
bisa membendungnya, dan Spermaku ku tersemprot kedalam Mulut dan tenggorokan
Mama.
Aku : “ Aaaakkkkkkk...yesss, Mam...uccchhh...Aduh, maaf Mam, aku
udah gak tahan ”. Mama menghisap seluruh sperma yang aku semprotkan ke mulut
dan tenggorokannya, tanpa ada sisa sedikitpun.
Mama : “ Hmmm...slurppp...Mmmm...aaahhh, tidak apa – apa
sayang....aaakkhhh, gimana enak”?
Aku : “ Luar biasa Mam....Fuiiihhhhh”.
Mama : “ Menurut Mama, Orgasme kamu tadi sepertinya belum
klimaks kan sayang,,,Ucchhh kasian sayangku ini, berarti Mama masih berhutang
sama kamu, kapan pun kamu mau bercinta bilang ya sama Mama ya Sayang”!! Mama
mengatakan sambil tersenyum nakal dan mengedipkan matanya.
Aku beristirahat sejenak, setelah orgasme yang baru saja ku
alami, untuk memulihkan badanku, yang pasti memulihkan libidoku terhadap Mama,
tapi pemandangan disebelahku yaitu si Mama yang masih tergeletak telanjang di
ranjang membuatku kembali terangsang dan membuat Penisku kembali mengeras. Aku
meperhatikan kemolekan Pantat Mama, dan membayangkan usaha Mama untuk
memuaskanku, dan memompa Vaginanya sekuat mungkin agar penisku tertancap masuk
lebih dalam lagi ke dalam Vaginanya. Melihat Posisi Mama seperti ini membuat
Penisku keras kembali. Sebelum ku tancapkan Penisku ke Vagina Mama kali ini, aku
melihat Mama yang terlihat sangat Sexy dan menggairahkan di segala posisi
bercinta dan aku pikir aku menjadi penganggum setia kecantikan dan kesexyan
Mama. Setelah kupandangi Mama, langsung saja aku arahkan Penisku ke Vagina
Mama, yang sudah agak kering, aku gesek dengan Penisku perlahan dan mebuatnya
basah kembali, walau tidak sebasah yang sebelumnya. Mamaku hanya tebaring
tengkurap pasrah, Dia pasrah tapi tetap menatangku. Kali ini persetubuhan ku
dengan Mama, menurutku akan lebih memuaskan ku dari persetubuhan sebelumnya,
karena Pantatnya yang montok itu akan menjadi bantalan untuk setiap tancapan
demi tancapan yang akan kuberikan kepada Vagina Mama. Aku memegang dan agak
mengangkat Perut Mama yang sedang tengkurap, agar Mama agak sedikit Menungging,
dan kutegakkan punggungnya dengan memegang Payudaranya, dan sekarang Mama sudah
siap dengan Posisi Doogie Style. Langsung aku tancapkan Penisku ke dalam Vagina
Mama, yang belum terlalu Basah, dan Mama berteriak, karena memang agak Perih
mungkin, tetapi aku merasakan kenyamanan yang luar Biasa dari sebuah Vagina
yang sangat sempit dan menggigit. Tapi Mama pAsrah saja, karena memang Mama
merasa berhutang untuk membuatku Orgasme. Saya pompa Penisku secepat dan
sedalam mungkin ke dalam Vagina Mama, dan Payudaranya terlihat bergoyang sangat
hebat, dan hal itu membuatku semakin bernafsu dan bernafsu. Payudara yang
sangat besar padat tetapi lunak, dan saya masih tidak percaya bahwa Payudaranya
yang bergoyang itu membuat Mama terlihat seperti Pelacur yang alami dan menjadi
pelacur Pribadiku saat ini. Aku setubuhi Mama lebih lama dari persetubuhan kami
yang pertama, saya berharap agar persetubuhan ini tak akan pernah berakhir,
sampai aku merasa Mama sepertinya orgasme untuk yang kedua kalinya dan itu
memang benar, karena dia mengatakan bahwa dirinya orgasme secara beturut turut
kali ini. Aku lepas Penisku dari Vagina Mama, dan aku baringkan Mama dalam
keadaan terlentang, aku masukan Lagi penisku dengan posisi aku diatas Mama dan
akhirnya aku menyemprotkan Spermaku ke Dalam Vagina Mama dimana tempat dahulu
aku dilahirkan, yang mungkin tidak pernah anak laki-laki lain rasakan. Mama ku
langsung tumbang, karena sangat kecapean, dan memejamkan matanya sejenak, dan
aku diam sejenak merasakan sperma ku masuk semakin dalam ke vagina Mama, dan
akhirnya tertumpah kembali keuar melalui celah Vagina Mama yang masih tertancap
oleh Penisku.
Mama : “ Oohh,..ini sangat menakjubkan sayang”. Bisik mama di
kupingku, dan dia terlihat sangat letih.
Aku : “ Terima kasih Mam, Jadi kita bisa, melakukannya lagi setiap malam”.
Mama : “ Oh Dennie Sayang, Setiap malam dan setiap Hari”. Kami Tertawa bersama.
Aku : “ Wah...kalau begitu, Mama harus lebih sering Minum Pill KB di pagi hari”!! Kami kembali tertawa bersama.
Mama : “ Ya,..kamu benar sayang.” Mama Menjawab dengan sedikit termenung.
Aku : “ Terima kasih Mam, Jadi kita bisa, melakukannya lagi setiap malam”.
Mama : “ Oh Dennie Sayang, Setiap malam dan setiap Hari”. Kami Tertawa bersama.
Aku : “ Wah...kalau begitu, Mama harus lebih sering Minum Pill KB di pagi hari”!! Kami kembali tertawa bersama.
Mama : “ Ya,..kamu benar sayang.” Mama Menjawab dengan sedikit termenung.
Tanpa kusadari ternyata Vagina Mama, menjadi basah lagi, dan
tanpa kusadari Penisku sudah terpompa kembali oleh Vagina Mamaku. Dan Kami
melakukannya terus, sampai akhirnya kami kelelahan dan tidur bersama dengan
penis tetap tertancap di dalam vagina Mama.
0 komentar:
Posting Komentar