Istri Tetangga Yang Lebih Mantap Dan Serr
Istri Tetangga Yang Lebih Mantap Dan Serr |
Bandar Ceme - Erni, 27 tahun, isteri dari Indra, 31 tahun, adalah seorang ibu rumah tangga yang lumayan supel dalam bergaul di lingkungan tempat tinggalnya. Penampilan Erni biasa saja. Erni bersikap selalu apa adanya dan bersahaja. Indra adalah seorang suami yang cukup baik dan bertanggung jawab kepada keluarga. Apapun kekurangan dalam rumah tangganya, maka Indra akan selalu berusaha untuk memperolehnya. Bisa dibilang, rumah tangga mereka adalah harmonis.
Pada waktu malam acara 17 Agustusan tahun 2012, Erni & Indra
beserta warga lingkungan dimana mereka tinggal mengadakan malam hiburan berupa
Organ tunggal. Tua muda, laki-laki perempuan, semua ikut bergembira. Semua
turun berjoget mengikuti alunan lagu yang dibawakan oleh penyanyi. Mula-mula
mereka berjoget dengan pasangan masing-masing. Semua bergembira sambil tertawa
bebas mengikuti irama musik..
Setelah beberapa lagu, mereka terus asik berjoget dengan
berganti pasangan. Mereka terus bergembira. Erni berjoget dengan seorang bapak,
Indra berjoget dengan seorang perempuan remaja.. Begitulah mereka berjoget
sampai beberapa lagu dengan berganti pasangan sampai beberapa waktu. Menjelang
akhir acara, pada lagu terakhir, Erni berjoget dengan seorang bapak, sedangkan Indra
berjoget dengan Lili, seorang ibu rumah tangga yang tinggal beberapa rumah dari
rumah mereka. Lili, sekitar 40 tahun, ibu dari seorang karyawan swasta yang
bekerja dengan sistim shift, mempunyai 2 orang anak yang sudah cukup besar.
Walau sudah berumur tapi penampilan Lili selalu tampak muda
karena cara berpakaiannya yang selalu agak seksi dan pandai bermake up.
Selintas Erni melirik pada Indra yang sedang berjoget dengan Lili. Terlihat Indra
sedang tertawa dengan Lili sambil berjoget. Setelah itu kembali Erni pun
berjoget dan tertawa dengan pasangannya. Menjelang tengah malam acara usai.
Semua kembali ke rumah masing-masing dengan perasaan gembira walaupun capek..
Sesampai di rumah, setelah mandi air hangat, Erni dan Indra segera ke tempat
tidur.
“Bagaimana tadi, sayang?” tanya Indra sambil memeluk Erni.
“Apanya?” kata Erni sambil menempatkan kepalanya di salah satu tangan Indra.
“Ya tadi waktu kita di tempat pesta tadi,” kata Indra sambil mengecup bibir mungil Erni.
“Saya benar-benar gembira…” kata Erni sambil tersenyum sambil tangannya mengusap-ngusap dada serta jarinya memainkan puting susu Indra.
“Harusnya kita sering melakukan acara seperti tadi, jangan cuma setahun sekali…” kata Indra sambil tangannya masuk ke pakaian tidur Erni. Buah dada Erni diremas dengan mesra.
“Mmhh.. Memangnya kenapa?” kata Erni sambil mencium pipi Indra lalu mengecup bibirnya.
“Ya kita kan bisa bergembira dengan tetangga yang ada. Jarang sekali kita ngumpul bareng mereka,” ujar Indra sambil membuka seluruh kancing pakaian tidur Erni.
“Apanya?” kata Erni sambil menempatkan kepalanya di salah satu tangan Indra.
“Ya tadi waktu kita di tempat pesta tadi,” kata Indra sambil mengecup bibir mungil Erni.
“Saya benar-benar gembira…” kata Erni sambil tersenyum sambil tangannya mengusap-ngusap dada serta jarinya memainkan puting susu Indra.
“Harusnya kita sering melakukan acara seperti tadi, jangan cuma setahun sekali…” kata Indra sambil tangannya masuk ke pakaian tidur Erni. Buah dada Erni diremas dengan mesra.
“Mmhh.. Memangnya kenapa?” kata Erni sambil mencium pipi Indra lalu mengecup bibirnya.
“Ya kita kan bisa bergembira dengan tetangga yang ada. Jarang sekali kita ngumpul bareng mereka,” ujar Indra sambil membuka seluruh kancing pakaian tidur Erni.
Lalu dijilatnya puting susu Erni sambil tangannya meremas buah
dada Erni yang satu lagi.
“Mmhh…” desah Erni sambil memejamkan matanya.
Sambil tetap menciumi dan menjilati buah dada Erni, tangan Indra
yang tadinya meremas buah dada, turun ke perut lalu disusupkan ke celana dalam Erni.
Segera jarinya menyentuh bulu-bulu kemaluan Erni yang tidak terlalu banyak. Erni
tetap terpejam sambil sesekali mendesah.. Jari-jari tangan Indra lalu turun
menyusuri belahan belahan memek Erni.
“Ohh…” desah Erni keras sambil menggerakkan pinggulnya.
Jari Indra terus menggosok-gosok belahan memek Erni sampai
cairan memek Erni keluar banyak.
“Mmhh…” desah Erni sambil tangannya memegang tangan Indra yang
sedang bermaik di memeknya.
“Enak, sayang,” kata Indra sambil melumat bibir Erni.
“Enak, sayang,” kata Indra sambil melumat bibir Erni.
Sementara jari tengah Indra masuk ke lubang memek Erni. Tanpa
menjawab pertanyaan Indra, Erni membalas ciuman Indra dengan hebat sambil
menjepitkan pahanya lalu menggoyangkan pinggulnya karena menahan kenikmatan
ketika jari tangan Indra keluar masuk lubang memeknya. Sementara tangan Erni
segera menyelusup ke dalam celana piyama Indra, dan kemudian menggenggam dan
meremas kontol Indra yang sudah tegang.
“Buka pakaiannya dong, sayang,” kata Erni berbisik ke telinga Indra.
Indra segera bangkit lalu melepas seluruh pakaiannya. Kontol Indra terlihat
sudah tegak dengan ditumbuhi bulu yang sangat lebat. Melihat itu, Erni segera
bangkit dan duduk di tepi ranjang. Digenggamnya kontol Indra lalu dikocok
perlahan. Cairan bening terlihat keluar dari lubang kontol Indra. Tanpa banyak
cakap ujung lidah Erni segera menjilati cairan tersebut sambai habis. Tak lama,
mulut Erni sudah mengulum batang kontol Indra yang lumayan besar. Cpok.. Cpok..
Cpok.. Terdengar suara kuluman mulut Erni pada kontol Indra.
“Ohh.. Enak, sayang.. Ohh…” desah Indra sambil memegang kepala Erni
lalu memompa pelan kontolnya di mulut Erni.
“Gantian, dong…” kata Erni sambil melepas kulumannya lalu menatap mata Indra. Indra tersenyum.
“Naiklah ke ranjang…” ujar Indra.
“Gantian, dong…” kata Erni sambil melepas kulumannya lalu menatap mata Indra. Indra tersenyum.
“Naiklah ke ranjang…” ujar Indra.
Ernipun segera naik ke atas ranjang lalu telentang dan membuka
lebar pahanya. Tak lama, Erni mendesah karena lidah Indra pintar bermain dan
menjilati kelentit dan lubang memek Erni.
“Ohh, sayangg.. Teruss…” desah Erni agak keras.
Apalagi ketika jari Indra masuk ke lubang memeknya sambil
lidahnya tak henti menjileti kelentit Erni. Gerakan pinggul Erni makin keras
mengikuti rasa nikmatnya. Tak lama kemudian tangan Erni dengan keras meremas
rambut Indra dan mendesakkan kepalanya ke memek. Lalu..
“Ohh.. Enak, sayangg.. Mmff.. Sshh…” jerit kecil Erni terdengar
ketika Erni mencapai puncak kenikmatan.. Orgasme..
Indra segera menghentikan jilatannya lalu naik ke atas tubuh
istrinya itu. Walau mulut masih basah oleh cairan memek Erni, Indra langsung
melumat bibir Erni. Ernipun langsung membalas ciuman Indra dengan hebat. Sambil
tetap berciuman, tangan Erni segera memegang dan membimbing kontol Indra ke
lubang memeknya. Selang beberapa detik kemudian.. Bless.. Bless.. Bless..
Kontol Indra lansgung keluar masuk memek Erni. Keduanya bermandi peluh sambil
sesekali terdengar desahan kenikmatan mereka.
“Memeknya legit, sayang.. Enak…” bisik Indra. Erni tersenyum
sambil menggoyangkan pinggulnya.
“Memang kenapa?” tanya Erni.
“Aku tidak pErnih bosan menyetubuhi kamu…” bisik Indra sambil terus memompa kontolnya. Erni tersenyum.
“Kalau wanita lain rasanya bagaimana,” tanya Erni lagi.
“Aku tidak pErnih bersetubuh dengan wanita lain, kok…” kata Indra.
“Memang kenapa?” tanya Erni.
“Aku tidak pErnih bosan menyetubuhi kamu…” bisik Indra sambil terus memompa kontolnya. Erni tersenyum.
“Kalau wanita lain rasanya bagaimana,” tanya Erni lagi.
“Aku tidak pErnih bersetubuh dengan wanita lain, kok…” kata Indra.
Erni tersenyum lalu merangkulkan kedua tangannya ke pundak Indra
sambil tetap menggoyangkan pinggulnya mengimbangi gerakan kontol Indra.
“Saya mau tanya, sayang…” kata Erni.
“Apa?” kata Indra.
“Tubuh Mbak Lili, tetangga kita itu, bagus tidak..?” tanya Erni.
“Ah kamu pertanyaannya ada-ada saja…” kata Indra tak menghiraukan.
“Saya serius, sayang.. Jawab jujurlah. Tidak apa-apa kok…” kata Erni.
“Tadi lihat belahan buah dadanya tidak?” tanya Erni.
“Apa?” kata Indra.
“Tubuh Mbak Lili, tetangga kita itu, bagus tidak..?” tanya Erni.
“Ah kamu pertanyaannya ada-ada saja…” kata Indra tak menghiraukan.
“Saya serius, sayang.. Jawab jujurlah. Tidak apa-apa kok…” kata Erni.
“Tadi lihat belahan buah dadanya tidak?” tanya Erni.
Indra mengangguk. Erni tersenyum sambil terus menggoyangkan
pinggulnya.
“Jujur.. Iya, tubuh dia bagus. Dan tadi aku sempat lihat belahan
buah dadanya. Marah?” kata Indra sambil mengentikan gerakannya.
Erni tersenyum sambil terus menggoyang pinggulnya.
“Jangan berhenti dong, sayang.. Terus setubuhi saya.. Mmhh…”
kata Erni.
“Saya tidak marah kok. Justru saya suka mendengarnya…” kata Erni.
“Kenapa?” tanya Indra heran.
“Tadi waktu saya lihat kamu berjoget dengan Mbak Lili, tidak tahu kenapa ada perasaan aneh…” kata Erni.
“Tadi tiba-tiba saya membayangkan kamu bermesraan dengan Mbak Lili…” lanjut Erni lagi.
“Kenapa begitu?” tanya Indra.
“Saya tidak tahu…” kata Erni.
“Kamu cemburu?” tanya Indra.
“Tidak sama sekali. Justru sebaliknya, saya sangat ingin melihat kamu bermesraan dengan Mbak Lili…” kata Erni.
“Saya tidak marah kok. Justru saya suka mendengarnya…” kata Erni.
“Kenapa?” tanya Indra heran.
“Tadi waktu saya lihat kamu berjoget dengan Mbak Lili, tidak tahu kenapa ada perasaan aneh…” kata Erni.
“Tadi tiba-tiba saya membayangkan kamu bermesraan dengan Mbak Lili…” lanjut Erni lagi.
“Kenapa begitu?” tanya Indra.
“Saya tidak tahu…” kata Erni.
“Kamu cemburu?” tanya Indra.
“Tidak sama sekali. Justru sebaliknya, saya sangat ingin melihat kamu bermesraan dengan Mbak Lili…” kata Erni.
Indra tersenyum.
“Kamu lagi horny kali ya, tadi…” kata Indra tanpa menghentikan
gerakan kontolnya.
Erni kembali tersenyum. Setelah beberapa lama memompa kontolnya,
Indra mengejang, gerakannya bertambah cepat.
“Aku mau keluar, sayang.. Ohh…” bisik Indra.
“Tahan dulu sebentar, sayang.. Saya juga mau keluar.. Mmhh…” bisik Erni sambil mempercepat gerakan pinggulnya.
“Tahan dulu sebentar, sayang.. Saya juga mau keluar.. Mmhh…” bisik Erni sambil mempercepat gerakan pinggulnya.
Tak lama tubuhnya mengejang, tangannya kuat memeluk tubuh Indra.
“Mau keluar, sayangghh…” jerit Erni.
“Ohh.. Nikmat, sayang.. Ohh…” jerit kecil Erni ketika mencapai orgasme.
“Ohh.. Nikmat, sayang.. Ohh…” jerit kecil Erni ketika mencapai orgasme.
Selang beberapa detik, Indra juga semakin mempercepat
gerakannya. Sampai akhirnya.. Crott.. Crott.. Crott.. Air mani Indra menyembur
di dalam memek Erni. Indra mendesakkan kontolnya dalam-dalam ke memek Erni..
Tubuh keduanya lemas saling berpelukan sementara kontol Indra masuk berada di
dalam memek Erni.
“Mau tidak kalau saya minta kamu maen dengan Mbak Lili.. Saya
serius,” kata Erni sambil memeluk pundak Indra.
“Kenapa sih kamu mau yang aneh-aneh begitu?” tanya Indra.
“Saya tidak tahu jawabnya, sayang.. Yang jelas ada perasaan horny ketika membayangkan kamu bermesraan dengan Mbak Lili…” kata Erni.
“Mau kan, sayang?” tanya Erni memaksa.
“Kalau aku mau, bagaimana caranya, sayang…” kata Indra sambil mengecup bibir istrinya.
“Nanti aku yang mengatur…” kata Erni sambil tersenyum.
“Kenapa sih kamu mau yang aneh-aneh begitu?” tanya Indra.
“Saya tidak tahu jawabnya, sayang.. Yang jelas ada perasaan horny ketika membayangkan kamu bermesraan dengan Mbak Lili…” kata Erni.
“Mau kan, sayang?” tanya Erni memaksa.
“Kalau aku mau, bagaimana caranya, sayang…” kata Indra sambil mengecup bibir istrinya.
“Nanti aku yang mengatur…” kata Erni sambil tersenyum.
Indra juga tersenyum sambil mencabut kontolnya dari memek Erni,
lalu bangkit dan berpakaian. Merekapun tidur kemudian.. Banyak cara yang
dilakukan Erni agar Lili bisa dekat dengan dan akrab dengan dia dan Indra. Dan
hal itu membuahkan hasil. Lili sekarang mulai sering bertandang ke rumah mereka
walaupun hanya untuk sekedar ngobrol.
Sampai suatu malam Erni mengundang Lili datang ke rumahnya.
“Mas Wiro sudah pergi kerja kan, Mbak?” tanya Erni.
“Sudah dari tadi dong.. Dia dapat bagian shift malam,” ujar Lili.
“Eh ada apa undang saya ini malam?” tanya Lili.
“Tidak ada apa-apa kok, Mbak…” kata Erni.
“Kami hanya ingin ajak Mbak nonton VCD baru yang dibeli Mas Indra,” kata Erni sambil melirik kepada Indra.
“Sudah dari tadi dong.. Dia dapat bagian shift malam,” ujar Lili.
“Eh ada apa undang saya ini malam?” tanya Lili.
“Tidak ada apa-apa kok, Mbak…” kata Erni.
“Kami hanya ingin ajak Mbak nonton VCD baru yang dibeli Mas Indra,” kata Erni sambil melirik kepada Indra.
Indra membalas dengan senyuman.
“VCD begituan ya?” tanya Lili bersemangat.
Erni tersenyum sambil melirik Indra.
“Cepatlah putar!” ujar Lili tidak sabar. Indra bangkit dari
tempat duduknya lalu menuju ke VCD player.
“Mbak Lili suka film jenis apa?” tanya Indra sambil menyodorkan beberapa keping VCD.
“Mbak Lili suka film jenis apa?” tanya Indra sambil menyodorkan beberapa keping VCD.
Setelah memilih, Lili segera menyerahkan film yang ingin
dilihatnya. Indra segera memutarnya. Mereka bertiga menonton film BF tanpa
banyak bicara. Mereka duduk bertiga di karpet. Erni duduk berdampingan dengan Lili,
sementara Indra duduk dibelakang mereka.
“Udah ada yang bangun, ya..?” kata Erni tersenyum sambil melirik
ke arah Indra.
“Lumayan…” kata Indra.
“Lumayan apa?” tanya Lili sambil matanya sedikit melirik ke arah selangkangan Indra yang mulai agak menggembung. Indra tersenyum sambil menutupi kakinya dengan bantal.
“Mbak Lili seberapa sering begituan dengan Mas Wiro?” tanya Erni.
“Ah, jarang sekali.. Mungkin karena dia capek,” kata Lili sambil matanya terus melihat adegan seronok di video.
“Lumayan…” kata Indra.
“Lumayan apa?” tanya Lili sambil matanya sedikit melirik ke arah selangkangan Indra yang mulai agak menggembung. Indra tersenyum sambil menutupi kakinya dengan bantal.
“Mbak Lili seberapa sering begituan dengan Mas Wiro?” tanya Erni.
“Ah, jarang sekali.. Mungkin karena dia capek,” kata Lili sambil matanya terus melihat adegan seronok di video.
Kembali mereka terdiam selama beberapa saat sambil melihat
video.
“Sini dong..!” kata Erni kepada Indra sambil matanya berkedip
memberi isyarat. Indra beringsut mendekati Erni.
“Ada apa sih..?” tanya Indra.
“Duduk dekat sini dong…” kata Erni dengan suara manja.
“Ada apa sih..?” tanya Indra.
“Duduk dekat sini dong…” kata Erni dengan suara manja.
Dengan sengaja tangan Erni segera masuk ke dalam Celana Hawaii Indra.
Lalu digenggamnya kontol Indra yang sudah tegang dan diremasnya pelan. Lili
yang melihat hal itu, perasaannya menjadi tak karuan.. Antara rasa malu dan
rasa ingin melihat bercamput baur.
“Udah pengen ya?” kata Erni kepada Indra.
Suaranya sengaja agak keras. Indra tersenyum sambil matanya
melirik ker arah Lili. Lili yang semakin tidak menentu perasaannya, kebetulan
melirik ke arah Indra. Pandangan mereka beradu selama beberapa detik. Lili lalu
membuang pandangannya ke arah video. Hatinya berdebar ketika berpandangan
dengan Indra.. Erni melirik ke arah Indra sambil tersenyum. Lalu dengan tanpa
ragu-ragu, Erni menurunkan celana Indra hingga kontolnya yang besar tampak
tegak terlihat. Lalu dikocoknya pelan.. Indra tetap diam sambil matanya melirik
ke arah Lili yang jelas kelihatan gelisah.
“Mbak suka tidak pada barang lelaki yang berbulu banyak?” tanya Erni
sambil menatap Lili.
“Mm.. Eh.. Iya.. Iya.. Saya suka…” kata Lili tergagap menatap Erni sambil matanya sekilas melirik ke tangan Erni yang sedang meremas kontol Indra.
“Kalau kayak gini suka tidak, Mbak?” tanya Erni sambil matanya mengisyaratkan agar Lili melihat ke kontol Indra.
“Ah, kamu ini…” kata Lili sambil matanya melihat kontol Indra beberapa saat.
“Mm.. Eh.. Iya.. Iya.. Saya suka…” kata Lili tergagap menatap Erni sambil matanya sekilas melirik ke tangan Erni yang sedang meremas kontol Indra.
“Kalau kayak gini suka tidak, Mbak?” tanya Erni sambil matanya mengisyaratkan agar Lili melihat ke kontol Indra.
“Ah, kamu ini…” kata Lili sambil matanya melihat kontol Indra beberapa saat.
Erni tersenyum. Tangannya meraih tangan Lili, lalu ditariknya ke
arah kontol Indra. Lili menuruti kemauan Erni walau hatinya merasa serba
salah..
“Coba pegang, Mbak…” kata Erni sambil tangannya membimbing
jari-jari Lili untuk menggenggam kontol Indra.
Kontol Indra terasa hangat dan berdenyut di tangan Lili. Nafas Lili
memburu. Ada desiran tertentu yang menuntun tangannya bergerak meremas pelan
kontol Indra. Indra tersenyum sambil melirik ke arah Erni. Erni juga tersenyum
sambil mundur agak menjauh. Indra tanpa diduga tangannya meraih dagu Lili, lalu
dengan segera mengecup bibirnya, lalu dilumatnya dengan hangat. Lili yang sudah
terangsang gairahnya langsung membalas ciuman Indra dengan hangat pula sambil
tangannya mulai berani mengocok kontol Indra. Tangan Indrapun dengan segera
menyusup ke balik daster Lili. Ditelusuri paha Lili. Elusan tangannya segera
naik ke pangkal paha, lalu jarinya diselipkan ke celana dalam Lili.
“Mmhh…” desah Lili sambil menggelinjang ketika jari tangan Indra
menyusuri belahan memeknya yang sudah sangat basah.
“Ohh.. Mmhh…” desah Lili tambah keras ketika jari Indra keluar masuk lubang memknya.
“Ohh.. Mmhh…” desah Lili tambah keras ketika jari Indra keluar masuk lubang memknya.
Pinggulnya sedikit digoyang karena nikmat. Sementara Erni
sengaja menjauhkan diri dari mereka. Erni mendapat suatu rangsangan yang amat
sangat ketika melihat suaminya bercinta dengan wanita yang Erni sukai. Erni
tidak melakukan apapun hanya diam sambil melihat mereka bermesraan. Hanya nafas
Erni yang mulai cepat yang terdengar.. Ketika tangan Indra mulai mencoba
melepas pakaian Lili, Lili agak tersentak sesaat. Dengan segera matanya menatap
Erni. Tapi ketika dilihatnya Erni tersenyum sambil matanya mengisyaratkan agar Lili
melanjutkan bercinta lagi..
Lili sesaat terdiam. Tapi ketika tangan Indra merangkul dari
belakang dan tangannya meremas buah dada Lili, Lili terpejam dan memegang
tangan Indra yang sedang meremas buah dadanya.
“Ohh…” desah Lili seiring dengan jilatan dan pagutan Indra di
lehernya sambil tak lepas tangannya meremas buah dada Lili.
Tak lama Indra segera melepas daster Lili. Lili tampak agak
canggung ketika Indra melepas BH dan celana dalamnya dari belakang. Indrapun
melepas seluruh pakaiannya. Segera setelah itu Indra menindih tubuh telanjang Lili.
Jilatan lidah dan remasan tangan Indra pada buah dada Lili membuat Lili
menggelinjang merasakan nikmat.
“Ohh.. Oohh…” desah Lili ketika jilatan lidah Indra turun ke
perut lalu turun lagi menyusuri selangkangannya.
Pinggulnya bergoyang mengikuti desiran rasa nikmat.. Erni tetap
diam menyaksikan tubuh telanjang suaminya yang bergumul mesra dengan Lili.
Nafasnya makin memburu waktu melihat kontol Indra dihisap sambil dikocok oleh Lili.
Tanpa terasa tangannya menyelusup ke dalam celana dalamnya. Lalu jarinya mulai
menggosok-gosok belahan memeknya sendiri. Entah mengapa Erni sangat menikmati
ketika Indra memompa kontolnya ke dalam mulut Lili. Nafas Erni semakin memburu,
juga satu jarinya semakin cepat keluar masuk memeknya sendiri ketika melihat Indra
mulai menyetubuhi Lili. Desahan dan erangan mereka membuat gairah Erni
bertambah naik..
“Ohh.. Sshh…” desah Lili ketika Indra dengan perkasa mengeluar
masukkan kontol di memeknya.
“Gimana rasanya, Mbak?” tanya Indra sambil mengecup bibir Lili.
“Ohh sangat enakk.. Mmhh…” kata Lili sambil merangkul pundak Indra, sementara pinggulnya bergoyang mengikuti gerakan Indra.
“Gimana rasanya, Mbak?” tanya Indra sambil mengecup bibir Lili.
“Ohh sangat enakk.. Mmhh…” kata Lili sambil merangkul pundak Indra, sementara pinggulnya bergoyang mengikuti gerakan Indra.
Entah sudah berapa lama mereka bersetubuh disaksikan Erni,
sampai akhirnya Lili memeluk tubuh Indra kuat-kuat. Memeknya didesakan ke
kontol Indra dalam-dalam. Gerakan pinggulnya makin cepat. Lalu tiba-tiba
tubuhnya bergetar sambil mendesah panjang.
“Oohh.. Oohh…” desah Lili terkulai lemas setelah mendapat
orgasme.
Sementara Indra masih terus menggenjot kontolnya di memek Lili
yang sudah lemas. Gerakannya makin cepat ketika Indra merasakan ada sesuatu
yang mendesak nikmat di kontolnya. Tak lama segera dicabut kontolnya dari memek
Lili, lalu digesek-gesekannya pada belahan memek Lili.
Sampai akhirnya.. Crott! Crott! Crott! Air mani Indra tumpah
banyak di atas bulu-bulu memek Lili. Tubuh Indra lalu lemas terkulai di atas
tubuh telanjang Lili. Erni yang melihat hal itu segera menghampiri mereka.
Diusapnya pantay Indra.
“Masih kuat tidak, sayang..?” bisik Erni ke telinga Indra.
Indra segera mencabut kontolnya dari memek Lili lalu bangkit. Lili
juga demikian.
“Kenapa sayang?” tanya Indra sambil mengecup bibir Erni.
“Saya pengen…” kata Erni sambil memegang kontol Indra yang lemas dan masih basah.
“Aku masih lemas, sayang…” kata Indra.
“Sebentar lagi saya minta jatah ya, sayang…” kata Erni sambil mencium bibir Indra.
“Gimana, Mbak?” tanya Erni kepada Lili sambil tersenyum. Lili tersenyum sambil berpakaian.
“Aku bisa ketagihan, loh…” kata Lili.
“Kapan saja Mbak perlu, datang saja kesini…” kata Erni tersenyum pula.
“Aku pulang dulu ya,” kata Lili sambil memeluk Erni erat.
“Saya pengen…” kata Erni sambil memegang kontol Indra yang lemas dan masih basah.
“Aku masih lemas, sayang…” kata Indra.
“Sebentar lagi saya minta jatah ya, sayang…” kata Erni sambil mencium bibir Indra.
“Gimana, Mbak?” tanya Erni kepada Lili sambil tersenyum. Lili tersenyum sambil berpakaian.
“Aku bisa ketagihan, loh…” kata Lili.
“Kapan saja Mbak perlu, datang saja kesini…” kata Erni tersenyum pula.
“Aku pulang dulu ya,” kata Lili sambil memeluk Erni erat.
Erni menggangguk
*****
Menurut pengakuan Erni, sudah beberapa puluh kali Lili
bersetubuh dengan suaminya di depan mata. Erni bukan biseks. Erni hanya merasa
mendapat suatu gairah dan rangsangan yang sangat kuat ketika melihat suaminya
menyetubuhi wanita lain yang disukai Erni sendiri. Dan menurut Erni juga,
sampai detik ini mereka tidak pErnih main bertiga. Hal ini yang membuat suasana
hidup Erni menjadi berwarna cerah
0 komentar:
Posting Komentar